SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin prosesi pelepasan jenazah Sekda DKI Jakarta Saefullah. Acara berlangsung di Balai Kota Jakarta, Rabu (16/9/2020).
"Selamat jalan putra terbaik Jakarta. Kami percaya tempatmu mulia dan tertinggi. Insya Allah kota ini akan terus mengirimkan pahala atas amal jariahmu di kota ini," ujar Anies.
Sekda DKI Saefullah meninggal dunia pada usia 56 tahun tepat pukul 12.55 WIB setelah menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soeborto, Jakarta, akibat Covid-19.
Almarhum awalnya mengalami keluhan asam lambung serta gangguan pada detak jantung.
Baca Juga:Sekda DKI Meninggal Positif Corona, Anies: Dia Tak Pernah Izin Sakit
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengemukakan bahwa komplikasi penyakit yang diderita almarhum juga diperparah dengan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Puncak Karier
Pria yang lahir di Sungai Kendal, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, pada 11 Februari 1964 itu mencapai puncak karier tertinggi sebagai aparatur sipil negara (ASN) di DKI Jakarta pada 11 Juli 2014 hingga 16 September 2020.
Saefullah pernah memperoleh amanat untuk mengemban tugas sebagai Pelaksana Harian (Plh) Gubernur DKI Jakarta selama 40 jam pada 16 Oktober 2017.
Jabatan tersebut diemban terhitung pukul 00.00 WIB hingga 16.00 WIB selama terjadi kekosongan jabatan kepala daerah menjelang pelantikan Anies Baswedan-Sandiaga Uno oleh Presiden Joko Widodo sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih.
Baca Juga:Jenazah Saefullah Tak Masalah Dikubur di Makam Keluarga, Asal...
Saat itu ada ada tiga tugas penting yang menyangkut stabilitas Ibu Kota Jakarta yang harus diemban berdasarkan perintah dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
"Saya sudah menerima tugas dari Menteri Dalam Negeri dengan tugas pokok yang pertama, menyiapkan pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih. Kedua, tugas kami adalah melaksanakan tugas sehari-hari gubernur dan yang ketiga adalah tugas kami membuat laporan kepada Mendagri, walaupun tugasnya kurang lebih 40 jam. Mudah-mudahan waktu 40 jam ini biasanya keramat gitu ya," ujar almarhum saat itu.
Posisi strategis sebagai kepala daerah 'sementara' dihadapi almarhum dengan serius. Utamanya dalam menjaga stamina untuk tetap bugar di tengah tuntutan kerja yang kian bertambah.
"Saya bilang sama istri saya, selama 40 jam ini tolong siapkan air putih yang banyak supaya sehat, pinggangnya kuat," kata almarhum.
Jabatan itu pun berakhir saat Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada pukul 16.00 WIB di Istana Negara dengan dihadiri kurang lebih 300 undangan, yang terdiri atas para menteri dan beberapa pejabat lainnya.
Merasakan jabatan sebagai seorang gubernur menjadi salah satu karier di birokrasi yang telah dituntaskan almarhum dengan penuh dedikasi.