Belakangan diketahui bahwa lima ABK tersebut diduga tewas usai mengkonsumsi minuman keras alias miras oplosan.
Adapun, miras oplosan tersebut yakni berupa minuman energi Kuku Bima yang dicampur dengan alkohol 70 persen.
"Keterangan awal Kuku Bima dicampur alkohol 70 persen," ungkap Morry.
![Ilustrasi - Kapal nelayan terlihat melintasi wilayah perairan di sekitar Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Jumat (28/2/2020). [ANTARA/Fauzi Lamboka]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/09/18/39890-kapal-nelayan-lintasi-perairan-pulau-sebaru-kepulauan-seribu.jpg)
Sementara itu, Morry menyampaikan kekinian pihaknya pun tengah memeriksa enam ABK dengan setatus sebagai saksi.
Baca Juga:Terungkap, 5 Mayat ABK Disimpan di Freezer Atas Inisiatif Nakhoda
Keenam ABK tersebut mengaku turut mengonsumsi miras oplosan saat berada di atas kapal dengan lima korban.
"Ada enam ABK yang sedang kami minta keterangannya, mereka ini yang menurut pengakuan bareng minum dengan korban," katanya.
Sejauh ini penyidik masih menunggu hasil visum dan autopsi mayat korban. Kelima mayat ABK pun telah dikirim ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur sejak Kamis (17/9) malam.
"Penyebab kematian korban sedang kita dalami dulu. Tunggu hasil visum dan berkas lengkap di periksa," tutupnya.
Baca Juga:5 Mayat di Freezer Kapal, Teman-temannya Dites Corona Sebelum Diinterogasi