Tren Pekerja Jakarta Cari Jodoh di Aplikasi Kencan Online, Terlalu Sibuk?

Ini kisah Lina, Asha, dan Uno.

Pebriansyah Ariefana
Minggu, 20 September 2020 | 13:05 WIB
Tren Pekerja Jakarta Cari Jodoh di Aplikasi Kencan Online, Terlalu Sibuk?
Pekerja Jakarta. [Suara.com/Oke Atmaja]

SuaraJakarta.id - Dikenal dengan kota paling sibuk di Indonesia, para pekerja di Jakarta sampai mencari pasangan di aplikasi online? Amankah?

Asha A, seorang pekerja swasta di Jakarta yang hanya ingin disebutkan nama depannya bercerita dia bertemu kekasihnya lewat aplikasi kencan online Tinder sekitar 2016 lalu. Asha berusia 30 tahun.

Berawal dari chit chat, akhirnya Asha dan lelaki yang dia kenal di aplikasi kencan online itu, akhirnya bertemu. Mereka tak lama mengobrol di aplikasi itu.

Lalu mereka berteman, dan akhirnya jadi kekasih.

Baca Juga:5 Tips dan Cara Aman Main Tinder

Pekerja Jakarta. [Suara.com/Oke Atmaja]
Pekerja Jakarta. [Suara.com/Oke Atmaja]

Uno Kartika pun begitu. Perempuan 29 tahun ini bahkan sampai menikah. Teman kencan yang dia dapat diaplikasi itu sudah menjadi suaminya.

Uno berkenalan dengan suaminya lewat aplikasi kencan online menjelang akhir 2017.

Mereka baru bertemu langsung beberapa bulan kemudian setelah sering mengobrol melalui aplikasi.

"Selama dua tahun chat, saya gali latar belakang dan kepribadian dia sebanyak mungkin, sampai akhirnya merasa sangat cocok," kata Uno.

Pekerja Jakarta. [Suara.com/Oke Atmaja]
Pekerja Jakarta. [Suara.com/Oke Atmaja]

Pertimbangan Asha dan Uno untuk tidak bertemu langsung meskipun sudah mengobrol bukan tanpa sebab, walau tujuannya bukan untuk mencari pasangan.

Baca Juga:Mirip TInder, Pinder Situs Pencari Jodoh Hewan Peliharaan

"Saya butuh waktu untuk meyakinkan diri untuk ketemu, bahwa orang ini aman dan baik untuk ditemui," kata Asha.

Sementara bagi Uno, penting untuk mengetahui bahwa mereka memang "nyambung" setelah mengobrol beberapa lama melalui aplikasi.

Sebelum bertemu pasangannya, dia beberapa kali kopi darat dengan kenalan di aplikasi kencan yang baru sebentar mengobrol, hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi, meskipun saat itu dia ingin mencari teman baru.

"Saya pakai aplikasi itu murni untuk kenal lebih banyak orang, kalau ketemu jodoh, itu bonus. Bukan untuk hook up," kata Uno.

Lina, seorang karyawati di daerah Tangerang yang hanya ingin diidentifikasi dengan nama depannya, sejak beberapa tahun belakangan menggunakan aplikasi kencan, meski pun tidak rutin, untuk mencari teman mengobrol.

"Karena memang untuk cari teman, begitu ada laki-laki yang menjurus, ketahuan banget niat mencari pacar, saya malah malas meladeni," kata Lina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini