Jakarta Waspada Banjir, Pemprov DKI Prioritaskan Pengerukan Waduk Ria Rio

Pengerukan waduk Ria Rio menjadi prioritas bagi Pemprov DKI untuk mengantisipasi bencana banjir

Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 22 September 2020 | 07:36 WIB
Jakarta Waspada Banjir, Pemprov DKI Prioritaskan Pengerukan Waduk Ria Rio
Petugas Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta Bidang Aliran Timur mengeruk endapan lumpur di Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta, Kamis (14/9).

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Juaini mengatakan proyek ini bernama Grebek Lumpur. Untuk menjalankan program ini, pihaknya mengerahkan 8.000 personel.

Proyek Grebek Lumpur ini juga disebutnya telah berjalan sejak April 2020. Para petugas diminta mengeruk endapan lumpur yang ada di kali, waduk, saluran mikro dan makro yang ada di lima wilayah kota.

“Di musim panas ini kami terus melaksanakan kegiatan-kegiatan pengerukan lumpur di semua wilayah. Tujuannya menambah kapasitas, dan ketika hujan daya tampungnya menjadi lebih besar sehingga genangan air bisa dikurangi,” ujar Juaini kepada wartawan, Rabu (19/8/2020).

Ia menargetkan proyek ini rampung pada akhir tahun 2020. Ada 13 kali yang dikeruk di lima wilayah kota.

Baca Juga:Pintu Air Angke Hulu Siaga 2, Sejumlah Wilayah Jakarta Waspada Banjir

Di antaranya adalah Kali Ciliwung segmen Kampung Melayu sampai Jembatan Tongtek sepanjang 5,3 kilometer di Jakarta Timur. Lalu kali Ciliwung di segmen Jembatan Tongtek sampai pintu air Mangarai sepanjang 2,7 kilometer di Jakarta Selatan.

Kemudian pihaknya juga mengeruk Kali Kanal Banjir Barat (KBB) segmen pintu air Karet sampai Jembatan Roxy sepanjang 13,9 kilometer di Jakarta Pusat. Selanjutnya di kali KBB segmen Jelambar sampai Season City sepanjang 1,5 kilomter di Jakarta Barat.

“Terakhir, pengerukan di Kali Adem segmen PIK (Pantai Indah Kapuk) sampai Muara Angka sepanjang 3,2 kilometer di Jakarta Utara,” tuturnya.

Anggaran yang dihabiskan untuk menjalankan program ini adalah Rp 400 miliar. Dana tersebut dialokasikan di masing-masing Sudin SDA di lima wilayah kota.

“Pengerjannya dilakukan melalui swa kelola di masing-masing Sudin berupa anggaran pemeliharaan. Jadi alatnya pakai punya sendiri, operator dan BBM (bahan bakar minyak) kami adakan sendiri, kira-kira per wilayah anggarannya Rp 80 miliar,” pungkasnya.

Baca Juga:Diguyur Hujan Deras, Banjir Landa Kawasan Citraland Jakarta Barat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini