Bupati Tangerang Marah Musala Dicoret "Saya Kafir dan "Anti Islam"

Aktifkan Siskamling.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 30 September 2020 | 12:08 WIB
Bupati Tangerang Marah Musala Dicoret "Saya Kafir dan "Anti Islam"
Bupati Tangerang Ahmed Zaky Iskandar usai rapat koordinasi di pendopo Kabupaten Tangerang, Kisamaun, Kota Tangerang, Jumat (11/9/2020). [Suara.com/Irfan Maulana]

Warga setempat sama sekali tidak ada yang melihat Satrio memasuki musala.

Warga menduga remaja berusia 18 tahun ini telah masuk lewat pintu belakang.

Hal itu diungkapkan oleh Anita, pemilik warung sembako yang berada di depan musala. Dia mengaku sama sekali tidak melihat pelaku masuk ke dalam.

"Saya itu dari sehabis zuhur mengawasi anak-anak main di depan rumah. Tidak keliatan sama sekali dia masuk. Saya kan depan musala ini seharusnya keliatan dia masuk," ucapnya kepada Suara.com di lokasi, Rabu pagi.

Baca Juga:Reaktif Covid-19, 3 Ibu Hamil di Tangerang Harus Operasi Caesar Jika

"Saya sih menilainya kemungkinan dia masuk dari pintu belakang musala," sambung ibu dua anak ini.

Anita menuturkan, peristiwa tersebut baru terungkap ketika salah seorang jamaah hendak menunaikan salat Ashar.

"Ketahuannya itu pas ramai salah seorang jamaah mau salat, masuk ke dalam. Dia teriak sambil istigfar karena melihat kondisi musala sudah penuh coretan," ungkapnya.

Staf Kelurahan Kutajaya Ferhat juga meyakini bahwa Satrio masuk dari pintu belakang musala.
Sebab, katanya, kediamannya sangat dekat dengan pintu belakang itu.

"Pelaku kemungkinan lewat pintu belakang karena rumahmya dekat situ. Soalnya nggak ada yang melihat dia masuk lewat depan," sebutnya.

Baca Juga:Perobek Al Quran di Tangerang, Satrio Berstatus Mahasiswa, Baru Lulus SMA

Dia juga mengakui, kejadian itu terungkap setelah seorang jamaah hendak menunaikan salat Ashar. Kondisi musala penuh coretan pilox warna hitam dan sejadah tersobek.

"Sajadah dipotong, Al Quran disobek dan dinding penuh coretan pilox," paparnya.

"Setelah kejadian itu terduga pelaku tidak lama ditangkap saya dan jajaran Babinsa mencoba meredam warga agar tidak terjadi hal apa-apa," sambungnya.

Dia berharap, kepolisian bisa secepatnya mengungkap di balik peristiwa tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini