Gangguan Psikis, Ortu Ungkap 3 Perilaku Nyeleneh Satrio Coret Musala

Gangguan psikis yang dialami Satrio sudah berlangsung tiga bulan belakangan ini.

Rizki Nurmansyah
Jum'at, 02 Oktober 2020 | 07:05 WIB
Gangguan Psikis, Ortu Ungkap 3 Perilaku Nyeleneh Satrio Coret Musala
Salah satu tulisan yang dibuat Satrio Katon Nugroho dalam aksi vandalisme di Musala Darussalam, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Selasa (29/9/2020). [Ist]

"Dia mencekik ibunya karena menganggap darah ibu itu halal. Saya sering meluruskan ucapannya, tapi tetap pada pendiriannya," sebutnya.

"Kemudian dia selalu berbicara bisa mengundang seseorang melalui batin. Padahal tidak terjadi sama sekali. Dan nggak masuk akal," sambungnya.

Barang bukti Musala Darussalam, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang (Suara.com/Tion)
Barang bukti yang digunakan Satrio saat melakukan aksi vandalisme di Musala Darussalam, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang (Suara.com/Tion)

3. Enggan Salat

Sementara itu, ibunda Satrio berinisial A, mengungkap dahulu putranya selalu menjaga salat lima waktu dan puasa Sunnah.

Baca Juga:Edan! Sebelum Aksi Vandalisme, Satrio Cekik Ibu, Alasannya Darahnya Halal

Namun, akibat gangguan psikis tersebut, pola pikir Satrio berubah 180 derajat hingga kerap melakukan tindakan dan melontarkan pernyataan nyeleneh.

"Sebenarnya Satrio rajin salat lima waktu, puasa Senin-Kamis. Tapi sejak tiga bulan terakhir itu, malam Idul Adha berantem itu, sudah tidak mau lagi dengan Salat," paparnya.

Ibunda menyebut, selama tiga bulan terakhir itu juga sudah sering berupaya mengingatkan anaknya untuk salat. Tapi jawaban yang diberikan tidak mengenakan.

"Ketika diingatkan salat, dia malah menjawab kalau saya salat nanti masuk neraka jahanam. Kemudian anak keturunan saya bisa sengsara kalau salat," ucapnya sambil menirukan perkataan Satrio.

Baca Juga:Masjid se-Tangsel Siaga 1, Dijaga Ketat Usai Penyerangan Musala Saya Kafir

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini