SBY Bantah Dalang Demo, Padahal Namanya Tak Disebut-sebut Airlangga

Ini berawal dari pernyataan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengetahui dalang Demo UU Cipta Kerja yang berakhir ricuh.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 13 Oktober 2020 | 07:16 WIB
SBY Bantah Dalang Demo, Padahal Namanya Tak Disebut-sebut Airlangga
Mantan Presiden ke enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Sekretariat Presiden)

SuaraJakarta.id - Susilo Bambang Yudhoyono tetiba membantah jadi dalang demo ricuh UU Cipta Kerja. Padahal namanya sama sekali tak disebut.

Ini berawal dari pernyataan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengetahui dalang Demo UU Cipta Kerja yang berakhir ricuh.

Dalam laporan jurnalis Suara.com sebelumnya, Airlangga mengatakan, "sebetulnya pemerintah tahu siapa behind (di belakang) demo itu. Jadi kita tahu siapa yang menggerakkan. Kita tahu siapa sponsornya, kita tahu siapa yang membiayainya," kata Airlangga di TV, Kamis (8/10/2020).

Lalu kemarin SBY meminta Menteri Airlangga Hartarto, Menteri Luhut Binsar Pandjaitan serta BIN untuk menjelaskan ke publik mengenai siapa sesungguhnya yang dimaksud aktor yang menunggangi dan membiayai demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja.

Baca Juga:Prabowo Bongkar Dalang Demo UU Cipta Kerja: Asing Tak Suka Indonesia Aman

Demo buruh di Harmoni (Antara)
Demo buruh di Harmoni (Antara)

Klarifikasi dari mereka, menurut ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, sangat penting supaya pemerintah tidak dianggap ikut menyebarkan hoaks, selain itu membuat sesama anggota masyarakat menjadi saling curiga.

"Tidak bagus. Karena kita harus percaya dengan pemerintah kita," kata SBY dalam channel YouTube berjudul SBY Ngobrol Santai Perkembangan Terkini.

"Saya kok nggak yakin ya kalau Pak Airlangga, Pak Luhut, atau BIN yang dimaksud itu saya. Hubungan saya dengan Pak Airlangga selama ini baik, dengan Pak Luhut juga baik, dengan BIN tidak masalah. Saya nggak yakin kalau BIN selama ini menganggap saya sebagai musuh negara, saya kira nggaklah ya," kata SBY.

SBY berharap kalau membiayai dan menunggangi demonstrasi dianggap negara sebagai sebuah kejahatan atau pelanggaran hukum dan hukum harus ditegakkan, seharusnya pelakunya diumumkan ke publik supaya tidak menjadi informasi simpang siur.

Ribuan pekerja tambang di Afrika Selatan mengikuti aksi di mogok di dekat lokasi tambang . (REUTERS/Mike Hutchings)
Ribuan pekerja tambang di Afrika Selatan mengikuti aksi di mogok di dekat lokasi tambang . (REUTERS/Mike Hutchings)

"Saya yakin kalau beliau-beliau ditanya oleh pers, oleh rakyat, mesti mau menjelaskan itu. Begitulah etika yang harus dimiliki oleh siapapun yang mengemban amanah memimpin negeri ini," kata SBY.

Baca Juga:Prabowo Curhat Buah Simalakama UU Cipta Kerja: yang Sulit Bukan Hanya Buruh

Politikus Partai Demokrat Andi Arief melalui media sosial menegaskan lagi permintaan SBY.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini