SuaraJakarta.id - Aksi tolak UU Cipta Kerja di depan gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Selasa (27/10/2020) yang digelar sekelompok orang mengatasnamakan perwakilan mahasiswa independen terlibat ricuh dengan aparat keamanan.
Kericuhan itu berawal ketika seorang pria menggunakan topeng Salvador Dali menggelar aksi bakar salinan naskah UU Ciptaker di depan gedung MK.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, pria bertopeng itu awalnya berjalan kaki sambil membawa sebungkus plastik hitam berisi salinan naskah dan satu tiner dan korek api.
Setibanya di depan Gedung MK, pria tersebut kemudian mengeluarkan isi di dalam kantong plastik berwarna hitam tersebut.
Baca Juga:Pria Bertopeng Salvador Dali Bakar Salinan UU Ciptaker, Demo di MK Ricuh!
Salinan naskah UU Omnibus Law Cipta Kerja itu dikeluarkan dan hendak membakarnya. Tak lama, pengamanan dalam MK serta satu orang polisi menghampiri pria bertopeng tersebut.

Aksi tersebut pun hendak digagalkan aparat. Cekcok pun terjadi, pria bertopeng itu tak terima aksinya dihalang-halangi polisi dan beberapa orang sekuriti.
"Aksi ini merupakan penolakan kami terhadap pengambilan Judicial Review (JR) ke MK karena langkah tersebut merupakan bentuk legitimasi bahwa UU ini adalah UU yang sah. Padahal UU ini cacat formil dan prosedur," kata pria yang mengaku bernama JR Kibul di depan Gedung MK.
"Lihat aksi kami dihalang-halangi polisi. Sebentar pak saya hanya simbolik saja habis itu pulang," imbuhnya.
Pria bertopeng kemudian sempat menginjak-injak salinan naskah tersebut. Sementara salah satu sekuriti menyita tiner dari tangan pria itu.
Baca Juga:Besok Puluhan Ribu Buruh Demo Besar Tolak UU Cipta Kerja
Sampai akhirnya, pria tersebut berhasil membakar salinan naskah UU Ciptaker hanya dengan korek api. Salinan pun terbakar beberapa halaman. Setelah dibakar salinan naskah itu sempat dirobek-robek dan membuangnya ke tong sampah.
- 1
- 2