Megawati Pertanyakan Sumbangsih Milenial, Buruh: Kami Tersinggung!

Buruh balik menyinggung Megawati terkait peran PDIP yang punya slogan Partai Wong Cilik atau partainya orang kecil.

Rizki Nurmansyah | Bagaskara Isdiansyah
Jum'at, 30 Oktober 2020 | 10:15 WIB
Megawati Pertanyakan Sumbangsih Milenial, Buruh: Kami Tersinggung!
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan keterangan pers usai pengukuhan dirinya sebagai Ketua Umum PDIP periode 2019-2024 dalam Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019). (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

SuaraJakarta.id - Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Elly Rosita, angkat bicara terakit pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mempertanyakan sumbangsih kaum milenial kepada bangsa dan negara.

Di samping itu, Megawati juga menyinggung saat ini milenial hanya bisa berdemo saja.

Menanggapi itu, Elly mengatakan pihaknya cukup tersinggung dengan pernyataan Presiden ke-5 RI tersebut.

"Ya memang kita cukup tersinggung dengan pernyataan ibu Megawati sebagai apa namanya yang katanya nih yang akan digelari pahlawan, tapi pernyataannya masak seperti itu terhadap anak-anak muda," kata Elly kepada Suara.com, Jumat (30/10/2020).

Baca Juga:BEM SI ke Mega: Harusnya Jadi Jembatan Aspirasi Bukan Kritik Milenial Demo

Menurutnya, sebagai seorang mantan presiden seharusnya sudah mengerti dan tahu bahwa setiap warga negara berhak menyampaikan aspirasi, termasuk dengan cara demonstrasi.

"Jadi ibunya salah mempertanyakan kita ini apa sumbangsih kita terhadap negara anak-anak negara milenial," ungkapnya.

Tangkapan layar Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat memberikan pengarahan pada pengumuman calon kepala daerah PDIP gelombang IV, yang dilaksanakan secara virtual, di Jakarta, Jumat (28/8/2020). (Antara/Syaiful Hakim)
Tangkapan layar Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat memberikan pengarahan pada pengumuman calon kepala daerah PDIP gelombang IV, yang dilaksanakan secara virtual, di Jakarta, Jumat (28/8/2020). (Antara/Syaiful Hakim)

Di sisi lain, Elly mengungkapkan, para buruh juga termasuk yang milenial menyumbang banyak pendapatan untuk negara misalnya dengan ekspor. Juga dari sisi pajak.

"Seharusnya beliau tidak pantas menyatakan itu. Kalau pun ada perusakan kemarin itu, jangan digeneralisir bahwa itu perbuatan pendemo, terutama buruh.

“Kita tetap mengatakan penjarahan dan perusakan dan lainnya itu anarkis. Itu selama (demo) Omnibus (Law Cipta Kerja) tidak ada dilakukan oleh pendemo. Jadi beliau sangat salah," tuturnya.

Baca Juga:Jawaban Balik Mahasiswa ke Megawati: Harusnya Sadar Kenapa Masyarakat Marah

Lebih lanjut, Elly justru balik menyinggung Megawati.

Ia mempertanyakan peran PDIP yang punya slogan Partai Wong Cilik atau partainya orang kecil.

"Selama ini yang mereka menyebut bahwa partainya partai wong cilik tapi tak satu orang pun dari PDIP tersebut yang bersimpati dengan perjuangan buruh yang saya lihat selama ini," tandasnya.

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Megawati Soekarnoputri. (Suara.com/Ummi Hadyah saleh)
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. (Suara.com/Ummi Hadyah saleh)

Singgung Milenial

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Joko Widodo untuk tidak memanjakan generasi milenial.

Menurut Mega, hal itu agar kaum milenial bisa memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara serta mampu bersaing secara global.

Megawati lantas mempertanyakan apa saja sumbangsih yang sudah diberikan generasi milenial saat ini kepada negara.

"Anak muda kita, aduh saya bilang ke presiden, jangan dimanja. Saya mau tanya hari ini, apa sumbangsihnya generasi milenial, yang sudah tahu teknologi, bisa virtual tanpa bertatap langsung, apa sumbangsih kalian untuk bangsa dan negara ini?" kata Megawati dalam acara peresmian Kantor PDIP secara virtual, Rabu (28/10/2020).

Presiden Joko Widodo dan Megawati bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (24/10). (Antara)
Presiden Joko Widodo dan Megawati bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (24/10). (Antara)

Presiden ke-5 RI itu juga menyayangkan generasi milenial sekarang yang hanya bisa protes dengan melakukan demonstrasi.

Megawati juga mencibir aksi demonstrasi generasi milenial itu tak jarang berujung kerusuhan, merusak fasilitas umum.

"Apa sumbangsih kalian terhadap bangsa dan negara ini. Masak hanya demo saja? Nanti saya di-bully ini. Saya enggak peduli, hanya demo saja ngerusak, apakah ada dalam aturan berdemo, boleh saya kalau mau debat," ucapnya.

Megawati menegaskan, dirinya bukan melarang orang untuk menyampaikan pendapat sebagai bagian dari reformasi.

Namun jika sudah merusak fasilitas umum, itu bukan lagi termasuk penyampaian pendapat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak