SuaraJakarta.id - Seorang pensiunan jenderal bintang tiga, Djamari Chaniago merupakan pimpinan Klub Harley Davidson yang gebuki 3 anggota TNI di Bukittinggi, Sumatera Barat beberapa waktu lalu.
Hal ini diakui Kabid Humas Polda Sumatera Barat, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu. Djamari merupakan mantan Kasum TNI.
Sampai, Senin (2/11/2020) polisi sudah menetapkan lima tersangka kasus keroyok prajurit TNI yang dilakukan sejumlah anggota klub moge Harley, di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Para tersangka sendiri, merupakan anggota Harley Owners Group Siliwangi Bandung Chapter (HOG SBC).
Mereka ikut mengeroyok Serda M Yusuf dan Serda Mistari.
Baca Juga:Ulah Pengendara Moge Keroyok TNI Bikin Geram DPR: Harus Diproses Hukum!
"Iya mantan Kasum (TNI). Iya jadi rombongan itu ketuanya Letnan Jenderal (Purn) Djamari Chaniago," kata dia, Senin siang.
Saat pengeroyokan, Letjen Djamari Chaniago ketika itu berada di rombongan paling depan.
Dia juga sempat turun tangan melakukan mediasi antara pelaku dan korban usai pengeroyokan terjadi.
“Kan beliau nginap di Hotel Novotel. Jadi sempat di mediasi di Hotel Novotel. Tapi pihak pelapor ini tidak terima, akhirnya yang bersangkutan datang ke polres melaporkan kasusnya,” ujar Bayu.
Djamari Chaniago salah satu tokoh militer Indonesia yang punya karir cukup cemerlang di Korps Baret Hijau. Djamari Chaniago pernah dipercaya sebagai Pangkostrad, jabatan strategis di TNI Angkatan Darat.
Baca Juga:Satu Pengendara Moge Pengeroyok Anggota TNI Ternyata Masih Pelajar 16 Tahun
Dia lahir di Padang, 8 April 1949. Djamari Chaniago mengenyam pendidikan di Akademi Militer (dulu Akabri) Magelang, Jawa Tengah. Dia merupakan abituren (lulusan) 1971 dari kecabangan infanteri.
- 1
- 2