FPI Sumpahi Presiden Prancis Macron Meninggal dalam Kondisi Hina

Bahkan FPI menyebutkan Macron sebagai syarrul bariyyah alias seburuh-buruknya makhluk.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 02 November 2020 | 13:40 WIB
FPI Sumpahi Presiden Prancis Macron Meninggal dalam Kondisi Hina
Emmanuel Macron. [shutterstock]

SuaraJakarta.id - Front Pembela Islam atau FPI sumpahi Presiden Prancis Emmanuel Macron meninggal dunia dalam kondisi hina. Sebab Presiden Macron dinilai sudah menghina Islam dan Nabi Muhammad.

Bahkan FPI menyebutkan Macron sebagai syarrul bariyyah alias seburuh-buruknya makhluk.

Sebutan syarrul bariyyah itu dilabelkan pada Emmanual Macron yang berlindung atas nama kebebasan berekspresi buntut insiden yang berakar pada penghinaan Nabi Muhammad berupa kartun.

Sumpah itu diberikan oleh Dewan Pimpinan Daerah FPI Jawa Timur dan Madura. Mereka menyampaikan tiga poin sikapnya atas sikap Presiden Prancis.

Baca Juga:Berbahasa Prancis, Ini Terjemahan Surat Neno Warisman untuk Presiden Macron

"Kami atas nama DPD FPI Jatim dan DPD FPI Madura menyatakan sikap. Satu, mengutuk keras tindakan syarrul bariyyah Emmanuel Macron yang mempromosikan kebencian terhadap umat Islam," demikian poin pertama sikap mereka.

Massa aksi 1310 dari gabungan ormas FPI hingga PA 212 melaksanakan salat berjemaah di tengah jalan. (Suara.com/Wely Hidayat)
Massa aksi 1310 dari gabungan ormas FPI hingga PA 212 melaksanakan salat berjemaah di tengah jalan. (Suara.com/Wely Hidayat)

Poin kedua pernyataan sikapnya, DPD FPI Jawa Timur dan Madura menyumpahi Macron bakal meninggal dunia dalam keadaan buruk karena telah ikut menghina Nabi Muhammad SAW dan memojokkan Islam dengan komentarnya.

“Kedua, semoga engkau Emmanuel Macron syarrul bariyyah mati dalam kehinaan,” demikian kata FPI Jatim dan Madura.

Pada poin ketiga pernyataan sikapnya, FPI Jawa Timur dan Madura mengajak muslim Tanah Air untuk bangkit melawan

“Ketiga, mengajak segenap umat Islam bangkit dari ketindasan terhadap jahiliyah modern yang meletakkan Islam sebagai musuh,” ujar orator.

Baca Juga:Ikut Aksi Bela Nabi, Emak-emak Buang dan Injak Tas Produk Prancis

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan ia menghormati para Muslim yang dikejutkan oleh kartun Nabi Muhammad tapi itu bukan alasan untuk melakukan kekerasan.

Koran Iran Bikin Karikatur Presiden Macron Bak Iblis. (Twitter/HosseinAnsari)
Koran Iran Bikin Karikatur Presiden Macron Bak Iblis. (Twitter/HosseinAnsari)

Presiden Macron paham muslim marah tapi dia menyesalkan terjadinya kekerasan atas respons kartun Nabi Muhammad SAW.

Dalam upaya untuk memperbaiki apa yang ia katakan sebagai kesalahpahaman tentang niat Prancis di dunia Muslim, Macron memberi kesempatan wawancara kepada jaringan televisi Arab Al Jazeera. Wawancara itu disiarkan pada Sabtu 31 Oktober 2020.

Selama wawancara, diberitakan Antara, Presiden Macron mengatakan Prancis tidak akan mundur dalam menghadapi kekerasan dan ia akan membela hak kebebasan berekspresi, termasuk penerbitan kartun.

Namun, presiden Prancis itu menekankan tidak berarti dia atau para pejabatnya mendukung kartun-kartun itu –yang oleh Muslim dianggap menghujat, juga tidak berarti Prancis anti Muslim.

“Jadi saya memahami dan menghormati bahwa orang-orang terkejut dengan kartun ini, tetapi saya tidak akan pernah menerima bahwa seseorang dapat membenarkan kekerasan fisik karena kartun ini, dan saya akan selalu membela kebebasan di negara saya untuk menulis, berpikir, menggambar,” kata Macron, menurut transkrip wawancara yang dirilis oleh kantornya.

“Peran saya adalah menenangkan segalanya, itulah yang saya lakukan, tetapi pada saat yang sama, melindungi hak-hak ini,” kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini