Sebut Ada Kelompok Ingin Hancurkan NKRI, Said Aqil: Jangan Terprovokasi!

Ia mengimbau masyarakat dapat menjaga keutuhan NKRI.

Agung Sandy Lesmana | Bagaskara Isdiansyah
Selasa, 17 November 2020 | 13:44 WIB
Sebut Ada Kelompok Ingin Hancurkan NKRI, Said Aqil: Jangan Terprovokasi!
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. [Suara.com/Oke Atmaja]

SuaraJakarta.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj menyerukan agar seluruh warga negara makin mempererat persaudaraaan agar kesatuan NKRI tetap terjaga. Sebab, Said Aqil mengaku khawatir dengan sekelompok orang yang dianggap mau memprovokasi rakyat agar terpecah belah. 

Said Aqil juga menegaskan siapa pun yang melakukan hal negatif untuk mengganggu kesatuan NKRI itu merupakan musuh bangsa dan negara.

"Sekali lagi apapun atau siapa pun yang ingin melakukan hal-hal yang negatif mengganggu kesatuan NKRI mari kita sikapi, kita lawan itu merupakan musuh bangsa musuh bersama kita semua," kata Said dalam keterangannya seperti dikutip Suara.com lewat rekaman video, Selasa (17/11/2020).

Menurut Said, dalam menyongsong menuju 100 tahun Indonesia, masyarakat diimbau bisa menjaga keutuhan NKRI. Khususnya umat Islam dalam berkehidupan negara.

Baca Juga:PBNU: UU Cipta Kerja Berpotensi Komersialkan Pendidikan

"Menyongsong 100 tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia ini mari kita perkuat kita pertahan kan eksistensi keutuhan NKRI ini, jangan sampai kita mudah terprovokasi yang dilakukan sementara oleh sekelompok orang yang ingin memecah belah sesama kita, yang ingin memecah belah bangsa ini. Yang ada agenda ingin menghancurkan keutuhan NKRI ini," ungkapnya.

Lebih lanjut, Said pun mengajak semua pihak menjaga apa yang telah diperjuangkan para pendiri bangsa. Seperti menjaga Indonesia tetap dalam satu wadah NKRI.

"Sebuah negara kebangsaan yang bersatu dalam satu wabah NKRI lintas agama lintas budaya, lintas suku, lintas peradaban, mari kita perkuat kita pelihara jangan sampai menyongsong 100 tahun kita malah lemah bahwa kendor dalam mengawal dan merawat NKRI ini," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak