Ogah Dengarkan PSI Saat Paripurna, Fraksi PAN: Bukan WO, Tapi Coffee Break

Semua anggota DPRD DKI kecuali Fraksi PSI mendadak keluar ruang paripurna saat perwakilan PSI hendak menyampaikan pandangan

Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 15 Desember 2020 | 11:39 WIB
Ogah Dengarkan PSI Saat Paripurna, Fraksi PAN: Bukan WO, Tapi Coffee Break
Tak mau dengar pendapat PSI, seluruh Anggota DPRD DKI walkout saat Paripurna. (Suara.com/Fakhri Fuadi)

SuaraJakarta.id - Ketua Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta Bambang Kusumanto menyatakan, pihaknya tak melakukan walk out atau WO dalam rapat paripurna pada Senin (15/12/2020) kemarin. Di mana aksi itu dilakukan seluruh fraksi saat perwakilan dari Fraksi PSI hendak menyampaikan pendapat.

Kendati demikian, ia menyatakan memang anggotanya tidak berada di ruangan paripurna saat kejadian. Namun Bambang menyebut kebanyakan anggotanya mengikuti rapat secara virtual.

"Terkait aksi WO DPRD terhadap Fraksi PSI, perlu kami sampaikan, Fraksi PAN tidak WO. Kebanyakan anggota kami ikut secara virtual," ujar Bambang kepada wartawan, Selasa (15/12/2020).

Selain itu, ia menyebut anggota yang hadir secara fisik secara kebetulan juga tidak di ruangan. Sebab, mereka sedang melakukan istirahat untuk menyantap kudapan dan kopi atau coffee break.

Baca Juga:Pimpinan DPRD DKI Dukung Anggota Dewan Cuekin PSI Saat Rapat Paripurna

"Sebagian sedang coffee break saat acara berlangsung," katanya.

Bambang menyatakan tidak berniat mencueki PSI saat penyampaian pendapat. Sebab menurutnya pendangan seperti apapun perlu dihargai.

"Pandangan kami, siapapun berhak menyatakan pendapat dan berhak dihargai pendapatnya," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, seluruh anggota DPRD DKI Jakarta memutuskan untuk keluar dari ruang rapat atau walk out saat rapat paripuna, Senin (14/12/2020). Alasannya, mereka tak mau mendengar pandangan dari Fraksi PSI.

Rapat paripurna kali ini beragendakan Penyampaian Pemandangan Umum fraksi-fraksi terkait Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang perubahan Perda nomor 1 tahun 2015.

Baca Juga:Telah Negatif Corona, Wagub DKI Hadiri Rapat Paripurna di DPRD DKI

Awalanya saat giliran PSI menyampaikan pandangan, anggota Fraksi Golkar, Jamaluddin melakukan interupsi. Ia meminta agar pimpinan rapat memberikan mandat kepada PSI untuk tidak mengubah sikapnya setelah rapat ini.

Hal ini menyinggung kejadian PSI yang menolak Rencana Kerja Tahunan (RKT) tahun 2020 karena disebut ada kenaikan gaji. PSI padahal awalnya dalam rapat tidak memprotes kebijakan itu.

Menanggapi hal ini, pimpinan sidang Wakil Ketua DPRD DKI Misan Samsuri mengatakan tidak ada mandat khusus kepada PSI soal pandangannya. Akhirnya, fraksi Golkar memilih walkout dan tak mau mendengar pendapat PSI.

"Kalau memang tidak (ada mandat), saya tidak akan bersedia mendengarkan. Saya izin keluar," ujar Jamaluddin di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (14/12/2020).

Namun sikap Golkar ini ternyata diikuti oleh semua fraksi lain kecuali PSI. Dari 50 lebih anggota yang hadir secara fisik, seluruhnya memilih untuk meninggalkan ruang rapat.

Akhirnya PSI membacakan sendiri pandangan fraksinya tanpa didengar anggota DPRD kecuali pimpinan rapat dan Wagub Ahmad Riza Patria yang hadir. Lalu setelah PSI selesai, anggota dewan yang keluar kembali lagi ke ruang paripurna.

Meski demikian, hanya sekitar setengah anggota dewan yang kembali hadir. Anggota Fraksi Nasdem, Jupiter membacakan pandangan fraksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini