Alasan Guru Sukirno Bikin Soal Ujian Anies-Mega hingga Bikin Geger Jakarta

Guru Sukirno dipanggil DPRD DKI Jakarta terkait soal ujian sekolah yang mencatut nama Anies dan Mega

Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 16 Desember 2020 | 11:49 WIB
Alasan Guru Sukirno Bikin Soal Ujian Anies-Mega hingga Bikin Geger Jakarta
Gedung DPRD DKI Jakarta. [Antara]

SuaraJakarta.id - Soal ujian di SMPN 250 Cipete, Jakarta Selatan yang mencatut nama Gubernur Anies Baswedan dan Mega menuai polemik. Sukirno, selaku guru pembuatnya mengungkap alasannya membuat soal itu.

Sukirno mengaku tak memiliki niat apapun saat mencatut nama Anies dan Mega dalam soal itu.

Hal ini dikatakan oleh Sukirno saat rapat Komisi E DPRD DKI Jakarta yang digelar pada Selasa (15/12/2020). Ia dicecar sejumlah pertanyaan oleh Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi.

"Demi Allah pak, saya tidak punya niat apa-apa," ucap Sukirno.

Baca Juga:Soal Ujian Anies - Mega Dianggap Tak Etis, DPRD DKI Bakal Panggil Disdik

Sukirno menyebut soal yang ia buat itu sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kompetensi Dasar (KD) 3.2. Dalam pedoman pengajaran itu terdapat kisi-kisi pengajaran kepribadian siswa.

"Karena kan KD 3.2 itu," kata Sukirno.

Namun ketika ditanya kenapa menggunakan nama Anies dan Mega, Sukirno tak punya alasan khusus. Guru itu menyatakan hanya secara spontan menggunakan kedua nama itu.

"Spontanitas saja pak," katanya lagi.

[Facebook]
[Facebook]

Di akhir pernyataannya, Prasetio meminta kontrak guru berinisial S yang membuat soal tersebut tak diperpanjang.

Baca Juga:Soal Ujian SMP Puji Anies dan Ejek Mega Viral, Disdik DKI Buka Suara

Dalam rapat itu, Prasetio menanyakan status guru tersebut sebagai PNS atau bukan. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menjawab Sukirno masih berstatus Kontrak Kerja Individu (KKI) yang kontraknya akan berakhir bulan Desember ini.

"Coba tolong bu saya minta update-nya untuk jangan diperpanjang," ujar Prasetio di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (15/12/2020).

Prasetio juga menganggap kejadian ini tak boleh dianggap remeh. Terlebih lagi di DPRD, Prasetio menyebut pihaknya sudah berupaya mengawasi tindakan provokasi, namun ternyata malah dilakukan di instansi pendidikan.

"Jangan begini, jangan bu, bahaya bu. Kita sebagai wakil rakyat kita nenangin pak, Jakarta bagaimana kerja, bagaimana mengawasi semua, tapi sampeyan (dunia pendidikan) provokasi," kata Prasetio.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini