SuaraJakarta.id - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, hingga Selasa (12/1/2021) sore kembali berhasil identifikasi 3 korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Lagi-lagi sidik jari dan data e-KTP ambil peran penting dalam identifikasi.
Kapus Inafis Bareskrim Polri, Brigjen Hudi S, mengatakan korban yang pertama berhasil teridentifikasi hari ini atas nama Asy Habul Yamin. Asy teridentifikasi dari dua kantong jenazah dengan nomor 0072 dan 0029.
"Dari sidik jari yang kami ambil dari korban tersebut, dan sidik jari dari E-KTP yang menjadi data base kita, ini juga bisa teridentifikasi dengan ditemukannya 12 titik persamaan. Yang satu diambil dari E-KTP yang satu diambil dari sidik jari korban, jempol kanan," kata Brigjen Hudi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (11/1/2021).
Baca Juga:Butuh 2-5 Hari Unduh FDR SJ-182, KNKT: Nanti Kami Sampaikan Garis Besarnya
Hudi mengatakan, korban Asy setelah diidentifikasi ternyata sesuai dengan data manifest Sriwijaya Air SJ 182 dengan nomor 40.
Kemudian korban kedua yang berhasil diidentifikasi yakni atas nama Fadly Satrianto. Fadly teridentifikasi setelah sidik jari dari telunjuk kanannya terbaca dan sesuai dengan data e-KTP.
"Perbandingan sidik jarinya dari E-KTP telunjuk kanan, yang berhasil kita identifikasi dari potongan bagian tubuh yang kami dapatkan. Identik 12 titik persamaan. Ada di label kantung mayat 0020," tuturnya.
Lebih lanjut, Hudi menjelaskan, korban ketiga yang teridentifikasi yakni atas nama Khasanah. Khasanah teridentifikasi melalui deteksi sidik jari dan bagian jempol kanannya.
"Terdaftar sebagai penumpang dengan nomor manifest 28. Ini juga sudah kami perbandingan sidik jarinya, jempol kanan antara yang ada di e-KTP dengan bagian tubuh dari kantung mayat tersebut. Alhamdulillah kita temukan 12 titik kesamaan, sehingga bisa dinyatakan itu adalah identik," tandasnya.
Baca Juga:Hari Ketiga Pencarian, Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan
Jatuh
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1/2021).
Pesawat bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu sempat hilang kontak setelah take off dari Bandara Sukarno Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB.
SJ-182 hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.