Ketua DPRD DKI Minta PPKM Diperpanjang Jika Kasus Covid Tak Kunjung Turun

PPKM yang memperketat regulasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini diperlukan untuk mengurangi mobilitas warga.

Dwi Bowo Raharjo | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 19 Januari 2021 | 12:40 WIB
Ketua DPRD DKI Minta PPKM Diperpanjang Jika Kasus Covid Tak Kunjung Turun
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi saat mengumumkan gedung DPRD DKI dilockdown. (Suara.com/Fakhri)

SuaraJakarta.id - Ketua DPRD Jakarta Prasetio Edi Marsudi menginginkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di ibu kota diperpanjang. Sebab, kasus penularan Covid-19 belakangan ini angkanya selalu tinggi.

Menurut Prasetio, PPKM yang memperketat regulasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini diperlukan untuk mengurangi mobilitas warga. Ia meminta agar dievaluasi lagi sampai batas akhir yang ditentukan, 25 Januari mengenai kemungkinan memperpanjangnya.

"Tanggal 25 (Januari) ada penurunan enggak setelah di PSBB ketat ini? Kalau enggak kita akan perpanjang lagi karena besar sekali ini," ujar Prasetio kepada wartawan, Selasa (19/1/2021).

Tak hanya itu, jika perlu, maka PSBB harus diperketat lagi dari sekarang ini. Penjagaan dan pengawasan ketat pada kegiatan masyarakat kerucutkan ke tiap wilayah lebih spesifik.

Baca Juga:Alhamdulillah, Pasien Covid-19 Sembuh di Jakarta Tambah 2.804 Orang

"Gondangdia misalnya dicluster, dijaga masyarakatnya. Saya imbau masyarakat juga jaga," jelasnya.

Sektor perkantoran juga disebutnya memiliki peran yang sangat vital dalam mengendalikan mobilitas masyarakat. Karen sekarang sudah dibatasi 75 persen karyawan bekerja dari rumah, maka politisi PDIP ini minta agar segera ditepati.

"Perkantoran juga masih nakal, tindak, tindak tegas itu. 25 persen di kantor itu harus dijalankan. Enggak bisa enggak, kalau enggak terus meningkat akhirnya masyarakat sendiri yang rugi," pungkasnya.

Diketahui, jumlah akumulasi pasien positif terjangkit Covid-19 di Jakarta terus bertambah. Pada Senin (18/1/2021), ada 2.361 orang lagi yang dilaporkan terjangkit virus yang pertama kali ditemukan di China itu.

Setelah sempat berada di bawah angka 1.000 kasus di awal November 2020, belakangan ini angka penularan Covid-19 sudah kembali naik di atas tren tersebut.

Baca Juga:Dear Warga Bogor, Hindari Jalan Raya Cikempong-Stadion Pakansari

Rekor laporan penambahan harian corona tertinggi di Jakarta berjumlah 3.496 pasien. Kejadiannya adalah pada 13 Januari lalu.

Karena itu, total akumulasi seluruh pasien positif berjumlah 227.365 orang. Jumlah pasien ini tersebar dari seluruh wilayah ibu kota.

Data ini diketahui dari situs penyedia informasi seputar corona di DKI, corona.jakarta.go.id. Laman ini menginformasikan soal kasus corona di Jakarta mulai dari jumlah positif, menunggu hasil, hingga Kelurahan tempat pasien tinggal.

Berdasarkan laman tersebut, 195.924 orang dinyatakan sudah sembuh. Jumlahnya bertambah 2.804 orang sejak Minggu (18/1/2021).

Sementara, 3.815 orang lainnya secara akumulasi dinyatakan meninggal dunia sejak awal pandemi. Pasien wafat bertambah 36 orang sejak kemarin.

Selain itu, 4.781 pasien masih dirawat di Rumah Sakit (RS) yang tersebar di Jakarta. Sisanya, 16.419 orang yang positif menjalani isolasi.

Dengan demikian, maka ada 21.200 kasus aktif corona di ibu kota yang masih dalam penanganan sampai sekarang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini