Palsukan Surat Tes Covid-19, Polda Metro Bekuk 7 Orang

Pembongkaran kasus pemalsuan surat tes Covid-19 ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan jajaran Polda Metro Jaya.

Rizki Nurmansyah
Senin, 25 Januari 2021 | 16:37 WIB
Palsukan Surat Tes Covid-19, Polda Metro Bekuk 7 Orang
Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers terkait kasus pemalsuan surat tes Covid-19. Tujuh tersangka turut dihadirkan dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Senin (25/1/2021). [Antara]

SuaraJakarta.id - Polda Metro Jaya kembali membongkar kasus pemalsuan surat tes Covid-19 yang digunakan sebagai dokumen perjalanan, baik penerbangan maupun kereta api.

Kali ini ada tujuh orang yang dibekuk setelah kedapatan terlibat palsukan surat tes Covid-19.

Ketujuh tersangka itu yakni RSH (20), RHM (22), IS (23), MA (25), SP (38), MA (20) dan Y (23).

Kabar pengungkapan kasus pemalsuan surat tes Covid-19 itu disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat, di Polda Metro Jaya, Senin (25/1/2021).

Baca Juga:Polda Metro Jaya Ajukan 50 Kamera e-TLE Pantau Pelanggar Lalu Lintas

"Sebenarnya kita mengamankan itu ada delapan orang. Tapi, satu di bawah umur (berinisial DM dan tidak ditahan)," paparnya dilansir dari Antara.

Pembongkaran kasus pemalsuan surat tes Covid-19, baik hasil tes swab antigen maupun PCR, ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan jajaran Polda Metro Jaya.

"Sudah ada tiga kali pengungkapan yang sifatnya pemalsuan surat Covid-19," katanya.

Tubagus mengungkapkan, pemerintah pusat telah membuat aturan yang tepat dalam penanganan Covid-19.

Namun, penanggulangan Covid-19 di Indonesia tak akan berjalan optimal bila ada penyelewenangan dalam pelaksanaannya. Seperti kasus pemalsuan surat tes Covid-19 tersebut.

Baca Juga:Satgas: Penjual dan Pembeli Surat Tes Covid-19 Palsu Bisa Dipidana!

Tubagus menegaskan, Polda Metro akan menindak tegas hal serupa demi penegakan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran virus Corona.

"Aturan sudah benar, tata cara sudah benar, tapi pelaksanaannya selalu diselewengkan. Maka yang terjadi penanggulangan tidak akan mencapai hasil yang optimal," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini