SuaraJakarta.id - Pengelola MRT Jakarta tengah menggodok rencana sepeda non lipat diperbolehkan masuk dalam kereta. Program itu akan mulai diterapkan pada 24 Maret mendatang.
Sejauh ini, pihak MRT hanya mengizinkan folded bike atau sepeda lipat yang boleh masuk ke dalam kereta.
Berikut ketentuan kebijakan sepeda non lipat yang diizinkan masuk MRT Jakarta:
- Sepeda reguler dengan dimensi tidak melewati 200 cm x 55 cm x 120 cm, dengan lebar ban maksimal 15 cm.
- Sepeda tandem dilarang masuk.
Guna menghindari penumpukan penumpang, pihak MRT Jakarta menerapkan jam ketersediaan akses sepeda non lipat, sebagai berikut:
Baca Juga:Kabar Gembira! Sepeda Non Lipat Dibolehkan Masuk MRT Mulai 24 Maret Nanti
- Senin-Jumat di luar jam sibuk pukul 07.00 WIB-09.00 WIB dan pukul 17.00 WIB-19.00 WIB.
- Sabtu-Minggu mengikuti jam operasional MRT.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), William P. Sabandar mengatakan, rencana sepeda non lipat boleh masuk ke dalam kereta akan diimplementasikan bertepatan dengan dua tahun MRT Jakarta pada 24 Maret 2021.
Hal ini juga, kata William, sebagai upaya memfasilitasi dan mendukung gerakan bersepeda di DKI Jakarta
Nantinya, pengelola juga akan menyiapkan fasilitas sepeda non lipat.
"Kebetulan jika yang dinaiki bukan folded bike, memang harus dipersiapkan dengan hati-hati, tapi kami ingin laporkan dulu persiapannya. Soft launching direncanakan di 24 Maret pada tiga stasiun," kata William dalam Paparan Capaian MRT Jakarta secara virtual, Rabu (17/3/2021).
Penyediaan fasilitas sepeda non lipat itu rencananya akan diluncurkan pada 24 Maret 2021 di tiga stasiun, yakni Lebak Bulus Grab, Blok M BCA, dan Bundaran HI.
Baca Juga:Ternyata Said Aqil Siradj Jadi Komut KAI Buat Urus Lahan Proyek LRT dan MRT
"Nantinya akan ada gerbong khusus yang akan kita peruntukkan. Ini sedang kita godok konsepnya. Dengan inisiatif ini, Jakarta akan semakin ramah bukan hanya pada pejalan kaki, tapi juga para pesepeda," ujar William.