Tofik menceritakan, warga resah karena merasa khawatir dengan aktivitas pemandian jenazah yang dilakukan oleh Abdul Rojak.
Terlebih saat ini masih masa pandemi Covid-19. Sehingga dikhawatirkan jenazah yang dimandikan itu pasien Covid-19.
"Warga resah karena di sini ada pemandian mayat, terus ada anak yatim piatu yang ditampung di sini dan uangnya untuk memperkaya dia (Abdul Rojak) sendiri," ungkapnya.
Menurutnya, jenazah yang diurus oleh perusahaan milik Abdul Rojak itu datang dari luar daerah.
Baca Juga:Bentrok Ormas di Tangsel, 12 Orang Diringkus, Salah Satunya Petinggi Ormas
Bahkan, ada salah satu jenazah yang merupakan warga asing dari Nigeria.
"Kalau soal jenazah Covid-19 saya belum tahu, tapi memang ada jenazah di sini yang merupakan warga luar, Nigeria," terangnya.
Tofik yang tinggal persis di belakang kantor milik Abdul Rojak itu menuturkan, usaha layanan pemandian jenazah itu mulai beroperasi sejak masa pandemi Covid-19.
Dia juga menyebut bahwa usaha pemandian jenazah itu tak memiliki izin lingkungan.
"Sebelumnya cuma yayasan yatim aja, sudah delapan bulanan lah sejak Covid-19 aja. Enggak ada izin, enggak ada izin RT, RW, dan kelurahan," tuturnya.
Baca Juga:Fakta Baru Potongan Kaki di Pondok Aren, Polisi: Kaki Penderita Diabetes
Jenazah yang diurus oleh Abdul Rojak itu diketahui berasal dari berbagai daerah. Ada yang dimakamkan di tempat asalnya, ada juga di tempat pemakaman bukan umum di Pemakaman Serut, Kelurahan Perigi Baru, Pondok Aren.