Namun, lanjut Riza, secara bertahap akan terus dievaluasi.
"Memang sudah diatur di gerbong terakhir ada tempatnya dan memang dibatasi jumlahnya secara bertahap dan di tangga juga sudah disiapkan semacam rel bagi sepeda," ujarnya.
![Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membawa sepeda nonlipat masuk ke MRT Jakarta, Rabu (24/3/2021). [Instagram@arizapatria]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/27/39261-sepeda-nonlipat-boleh-masuk-mrt-anies-baswedan-dan-ahmad-riza-patria.jpg)
Selain di gerbong kereta, jalur khusus sepeda juga tersedia di tangga menuju kereta MRT Jakarta.
Begitu pula dengan tempat parkir dan tempat pengambilan kartu ketika singgah saat transit.
Baca Juga:Wagub DKI Klaim Angka Kebakaran di Jakarta Turun 31 Persen
"Jadi prinsipnya, Pemprov memberikan dukungan yang terbaik bagi masyarakat Jakarta yang pengguna sepeda, untuk dapat menggunakan sepeda ke kegiatan ke luar, ke kantor, ke tempat usaha lainnya," katanya.
Untuk mencegah terjadinya kepadatan sepeda di dalam gerbong MRT, ujar politikus Gerindra ini, pihaknya juga telah membuat marka-marka hingga alurnya. Terutama di jam sibuk berangkat kerja.
"Jadi tidak akan mengganggu dan jam masuk bagi pesepeda itu diatur jamnya supaya tidak mengganggu jam-jam sibuk. Jadi sebelum jam sibuk, jam 7 pagi," tutur Riza.

Sepeda non lipat yang diizinkan masuk MRT adalah sepeda dengan dimensi tidak melewati 200 cm x 55 cm x 120 cm, dengan lebar ban maksimal 15 cm.
Sementara sepeda tandem tak diperbolehkan masuk. Pengelola MRT Jakarta juga menyiapkan fasilitas bagi sepeda non lipat.
Baca Juga:Dukung Larangan Mudik Lebaran, Wagub DKI: Pulang Kampung Bisa Lewat Virtual