Selain itu, bau kimiawi juga dapat disebabkan oleh bakteri vaginosis. Bakteri vaginosis merupakan infeksi yang umum terjadi pada organ intim wanita.
Beberapa gejala yang dapat dirasakan oleh wanita diantaranya bau busuk atau amis pada vagina, keputihan berwarna abu-abu, putih, atau hijau, vagina terasa gatal, hingga sensasi terbakar ketika buang air kecil.
5. Bau Menyengat
Aroma menyengat pada vagina dapat dikarenakan pengaruh stres emosional. Tubuh memiliki dua jenis kelenjar keringat yaitu ekrin dan apokrin.
Baca Juga:Duh Ampun Mengerikan! Ini Kondisi Vagina Jika Jarang Bercinta
Kelenjar ekrin berfungsi untuk menghasilkan keringat agar suhu tubuh terjaga, sedangkan kelenjar apikrin merespon emosi.
Kelenjar apokrin terletak di ketiak dan selangkangan. Ketika seseorang sedang stres atau cemas, maka kelenjar apokrin akan menghasilkan cairan seperti susu.
Cairan tersebut sebenarnya tidak bau. Akan tetapi, apabila cairan tersebut mengenai bakteri vagina di bagian vulva yang banyak sekali, maka dapat menimbulkan bau yang menyengat.