Uji Coba Sekolah Tatap Muka, Disdik DKI: PAUD, TK, SD Kelas 1-3 Tetap BDR

Untuk sekolah yang sudah mendaftarkan untuk ikut uji coba sekolah tatap muka sebanyak 100 sekolah.

Rizki Nurmansyah
Senin, 05 April 2021 | 19:41 WIB
Uji Coba Sekolah Tatap Muka, Disdik DKI: PAUD, TK, SD Kelas 1-3 Tetap BDR
Petugas PMI menyemprot disinfektan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 15 Klender, Jakarta Timur, Kamis (7/1/2021). [Dok. Kominfotik Jaktim]

SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI bersiap melakukan uji coba sekolah tatap muka mulai 7-29 April 2021. Namun tak semua kelas ikuti uji coba ini.

Dinas Pendidikan DKI Jakarta, untuk tingkat SD, hanya kelas 4-6 yang mengikuti uji coba sekolah tatap muka. Sedangkan kelas 1-3 tetap belajar di rumah (BDR).

Sementara untuk tingkat SMP/sederajat, kelas 7,8,9 yang mengikuti uji coba tatap muka. Untuk SMA/sederajat kelas 10,11,12.

"PAUD, TK, SD kelas 1,2 dan 3 itu tetap BDR," kata Humas Disdik DKI Jakarta, Taga Radja dilansir dari Antara, Senin (5/4/2021).

Baca Juga:Jelang Pembukaan 96 Sekolah 7 April, Anies Gencarkan Vaksinasi Lansia

Terkait teknis pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka, Taga mencontohkan pada hari Senin dalam satu pekan, kelas 4 SD, kelas 7 SMP dan kelas 10 SMA yang masuk sekolah untuk mengikuti kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka.

"Jadi Selasa itu ada (penyemprotan) desinfektan (di sekolah), enggak ada pembelajaran. Kemudian, pada Rabu, kelas 5 SD, kelas 8 SMP dan kelas 11 SMA (yang masuk sekolah tatap muka)," kata dia.

Lalu, kata Taga, pada hari Kamis tidak ada pembelajaran karena sekolah disemprot dengan disinfektan.

Pada hari Jumat, kelas 6 SD, kelas 9 SMP dan kelas 12 SMA yang mengikuti sekolah tatap muka.

Taga mengatakan durasi untuk waktu sekolah tatap muka masih dibahas.

Baca Juga:Daftar 7 Sekolah di Jakarta Pusat yang Akan Uji Coba Belajar Tatap Muka

Sementara, untuk sekolah yang sudah mendaftarkan untuk ikut uji coba sekolah tatap muka sebanyak 100 sekolah.

Terdiri atas lima Madrasah, satu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), 42 SD, 13 SMP, sembilan SMA dan 30 SMK yang tersebar di seluruh Jakarta.

"Angka ini masih bisa berubah, masih dinamis. Angka ini bisa berkurang sesuai dengan hasil pelatihan yang disiapkan kementerian," ungkap Taga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini