Bersosialisasi dengan teman dan bertemu langsung dengan sang guru seakan menjadi keseruan tersendiri atau bahkan penyemangat baru.
Tak hanya bagi pelajar, guru pun juga senang kembali mengajar secara langsung meski dalam kondisi terbatas.
Dita Arlita, guru yang mengajar korespondensi dari jurusan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP) mengungkapkan dalam pelajaran tatap muka itu, ia akan mengoptimalkan praktek langsung kepada siswa.
Cara itu dilakukan untuk mengejar ketertinggalan setelah selama ini lebih banyak belajar daring melalui aplikasi Google yang menekankan teori.
Baca Juga:Wagub DKI: Hanya 20 persen Orang Tua Izinkan Anaknya Sekolah Tatap Muka
"Ketika disuruh masuk, saya senang banget langsung praktek," ucap guru yang saat ini tengah mengandung tujuh bulan itu
Seminggu sekali
Para pelajar yang mengikuti kelas secara langsung itu tidak dilaksanakan setiap hari.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Selatan Adb Rachem mengatakan dalam uji coba ini, pelajar hanya mengikuti pelajaran satu kali seminggu, rencananya mulai pukul 07.00-11.00 WIB hingga 29 April 2021.
Di SMKN 15 Jakarta misalnya memiliki jumlah pelajar sebanyak 468 orang, namun tidak semuanya mengikuti uji coba itu karena syarat harus 50 persen dari kapasitas.
Dalam uji coba itu, hanya 112 pelajar yang siap mengikuti uji coba belajar tatap muka.
Baca Juga:Hari Pertama Sekolah Tatap Muka, JIS Lengkapi Kelas dengan Penjernih Udara
Adapun pengaturannya dalam uji coba sekolah tatap muka itu untuk pelajar tingkat SMA/SMK diikuti kelas X, XI dan XII.