SuaraJakarta.id - Masjid Rennes dicoret-coret tulisan hina Nabi Muhammad. Bahkan menghina Islam. Dalam tulisan itu, pelangu menuliskan ajakan perang Salib.
Kejadian itu membuat Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin meminta tempat-tempat ibadah muslim dijaga ketat.
Penjaga masjid dan warga Muslim di bagian barat Kota Rennes menemukan grafiti pada dinding masjid dan pusat budaya Islam di kota mereka.
Menurut laporan Aljazirah, grafiti itu bertuliskan kata-kata hinaan terhadap Islam dan Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga:Ridwan Kamil Ingatkan Pembagian Takjil di Masjid Harus Patuhi Prokes
Tulisan juga mengajak Perang Salib dan menjadikan Katolik sebagai agama resmi negara. Tak pelak, kantor kejaksaan Kota Rennes segera menggelar penyelidikan.
Dalam kunjungannya ke lokasi kejadian, Gerald Darmanin pun mengecam vandalisme tersebut. Gerald Darmanin juga mengungkapkan 'solidaritasnya' pada 5,7 juta Muslim di Prancis.
"Tulisan anti-Muslim yang dituliskan di pusat budaya dan kebudayaan ini tidak dapat diterima, kebebasan beribadah di Prancis adalah kebebasan fundamental," katanya seperti kutip Aljazirah.
Sementara, masih ada kekhawatiran mengenai keselamatan muslim Prancis selama bulan suci ini.
Terutama karena tingginya angka Islam-fobia akhir-akhir ini.
Beberapa kasus yang meresahkan umat Muslim juga mencuat. Selasa (6 April 2021) malam, pintu masjid di barat Kota Nantes hangus dilalap api. Pada Jumat (9 April 2021) seorang anggota neo-Nazi berusia 24 tahun didakwa setelah mengancam sebuah masjid di Le Mans, yang terletak di barat Prancis.
Baca Juga:Kumpulan Doa Nabi Muhammad Sambut Bulan Ramadhan
Presiden National Observatory Against Islamophobia, Abdallah Zekir, pun mengecam iklim anti-muslim ini.
"Sayangnya pernyataan sejumlah politisi tertentu hanya memperburuk keadaan," katanya.