Masjid Al-Ikhlas, Saksi Dakwah Islam di Tangsel & Mas Kawin Pangeran Banten

Masjid Al-Ikhlas merupakan masjid tertua di Tangsel.

Rizki Nurmansyah
Sabtu, 17 April 2021 | 09:05 WIB
Masjid Al-Ikhlas, Saksi Dakwah Islam di Tangsel & Mas Kawin Pangeran Banten
Masjid Al-Ikhlas Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menjadi saksi penyebaran Islam dan juga mas kawin Pangeran Kesultanan Banten Tubagus Muhammad Atif, Jumat (16/4/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Sebagai salah satu kecamatan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Serpong memiliki masjid bersejarah terkait penyebaran Islam. Masjid tersebut bernama Masjid Al-Ikhlas Cilenggang.

Berada di tengah pemukiman penduduk di Kampung Cilenggang, Kecamatan Serpong, masjid tersebut diklaim menjadi awal penyebaran Islam serta perlawanan terhadap penjajah Belanda.

Masjid tersebut dibangun oleh Tubagus Muhammad Atif. Beliau merupakan anak keenam dari Sultan Ageng Tirtayasa yang merupakan Sultan Banten ke-6.

Baca Juga:Kisah Masjid Jami At Taqwa: Salat di Dua Tempat dalam Satu Waktu

SuaraJakarta.id berkesempatan bertemu dengan Tubagus Sos Rendra, salah satu keturunan dari Tubagus Muhammad Atif. Ia mengungkapkan bahwa Masjid Al-Ikhlas merupakan masjid tertua di Tangsel.

"Masjid Al-Ikhlas Cilenggang ini bisa dibilang merupakan masjid tertua di Tangerang Selatan," kata Rendra ditemui, Jumat (16/4/2021).

Masjid Al-Ikhlas Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menjadi saksi penyebaran Islam dan juga mas kawin Pangeran Kesultanan Banten Tubagus Muhammad Afif, Jumat (16/4/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]
Tubagus Sos Rendra, salah satu keturunan dari Tubagus Muhammad Atif ditemui di Masjid Al-Ikhlas Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (16/4/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

Rendra menuturkan, Tubagus Muhammad Atif datang ke Cilenggang pada tahun 1667. Ia mendapat tugas dari Sultan Ageng Tirtayasa untuk melawan penjajah Belanda sekaligus menyebarluaskan agama Islam.

Dua tahun berselang, Tubagus Muhammad Atif kemudian menikahi gadis pribumi Cilenggang bernama Siti Almiah. Dan Masjid Al-Ikhlas tersebut dijadikan sebagai mas kawin.

"Dulu di sini belum ada Islam, masih banyak masyarakat yang menganut agama Hindu. Dua tahun kemudian 1669, beliau dapat jodoh orang sini bernama Siti Almiah dengan masjid ini sebagai mas kawinnya," tutur Rendra menunjuk Masjid Al-Ikhlas.

Baca Juga:Penjualan Timun Suri di Tangsel Anjlok, Resep Es Timun Suri Buat Buka Puasa

Masjid tersebut, kata Rendra, dulu masih berbentuk surau berukuran 4x3 meter. Temboknya, masih terbuat dari bilik diapit oleh bambu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini