Kisah Yahya, Ikhlas Jadi Badut Demi Ajarkan Ngaji Bocah di Pinang Tangerang

Yahya mengaku terinspirasi mengajar ngaji dengan pakaian badut setelah mendapatkan pesan dari gurunya.

Rizki Nurmansyah
Kamis, 29 April 2021 | 08:05 WIB
Kisah Yahya, Ikhlas Jadi Badut Demi Ajarkan Ngaji Bocah di Pinang Tangerang
Ustaz Yahya Edward Hendrawan berpenampilan ala badut saat mengajar ngaji bocah-bocah Panti Asuhan Darussalam, Pinang, Kota Tangerang. [SuaraJakarta.id/Muhammad Jehan Nurhakim]

SuaraJakarta.id - Tak kurang dari 15 menit Yahya Edward Hendrawan mendadani dirinya dan anaknya menjadi badut. Ustaz asal Pinang, Kota Tangerang, itu rela menjadi badut demi bocah-bocah di Panti Asuhan Darussalam semangat dalam mengaji.

Keikhlasan jadi kata kunci bagi Yahya berpenampilan ala badut dalam mengajarkan ngaji bocah-bocah di Pinang Tangerang tersebut, yang tak terasa sudah kurang lebih 11 tahun lamanya ia lakoni.

Beberapa waktu lalu, SuaraJakarta.id—grup Suara.com—berkesempatan mengikuti aktivitas "Ustaz Badut" ini dalam mengajar anak Panti Asuhan Darussalam, yang turut ditemani putranya bernama Bocil.

Baca Juga:Kembali Dibuka, Wawalkot Tangsel Ancam Tutup Bioskop Jika Langgar Prokes

Bermula dari kediamannya, Ustaz Yahya melakukan persiapan sekitar 15 menit untuk mendadani dirinya serta putranya memakai kostum dan make up ala badut.

Yahya mengenakan kostum berwarna biru dan kuning. Sedangkan, Bacil mengenakan kostum berwarna merah dan kuning.

Keduanya mengenakan wig yang berwarna sangat cerah. Tak lupa, Yahya serta Bacil serempak menempelkan hidung bulat berwarna merah, ciri khas dari badut.

Selesai berdandan, Yahya beserta anak dan istrinya bergegas berangkat ke Panti Aushan Darussalam Pinang Tangerang dengan sepeda motor. Hanya butuh waktu 10 menit untuk sampai ke lokasi.

Setibanya di Panti Asuhan Darussalam, tampak puluhan murid sudah menunggu kehadiran Ustaz Yahya dan Bacil.

Baca Juga:Setahun Mati Suri, Bioskop di Tangsel Buka Lagi, Duduk Berjarak Satu Meter

Tampak para murid-murid sangat semangat dalam belajar ngaji. Dikarenakan tampilan Ustaz Yahya serta Bacil yang menyenangkan dan membawa suasana menjadi ceria.

Ustaz Yahya mengawali pelajaran ngaji dengan bersama-sama muridnya membaca ta'awudz—doa memohon perlindungan dari Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk.

Untuk lebih membangkitkan semangat anak-anak, Ustaz Yahya memulai dengan frasa yang berbentuk pertanyaan.

"Mana suaramu," tanya Yahya kepada para muridnya, beberapa waktu lalu.

Kemudian anak-anak membalas kembali dengan mengikuti pertanyaan tersebut.

"Mana suaramu," kata murid-murid kepada Yahya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini