Mulanya Dikira Asma, Begini Ihwal Munculnya Klaster Lebaran di Cipayung

Awal penularan Covid-19 yang menjadi klaster keluarga di Cipayung tersebut diduga karena interaksi saat Hari Raya Idul Fitri 1442 H.

Chandra Iswinarno | Fakhri Fuadi Muflih
Minggu, 23 Mei 2021 | 20:11 WIB
Mulanya Dikira Asma, Begini Ihwal Munculnya Klaster Lebaran di Cipayung
Camat Cipayung Fajar Eko Satrio saat di RT 3 RW 3 Kelurahan Cilangkap yang menerapkan lockdown karena kasus klaster lebaran warga. (Suara.com/Fakhri)

Setelah membludaknya kasus Virus Corona pada 18 Mei lalu, pihaknya bersama aparat setempat sudah melakukan micro lockdown. Pergerakan masyarakat dibatasi dan pintu keluar-masuk warga ditutup.

"Lockdown 14 hari dari tanggal 18 Mei. Jadi sampai 2 Juni," tuturnya.

Menurutnya penyebab awal penularan Covid-19 terjadi karena interaksi saat lebaran. Salah satu keluarga berinteraksi dengan warga sekitar padahal salah seorang di antaranya tidak diketahui sedang terjangkit Covid-19.

"Satu keluarga besar, satu kampung pada saat hari raya mereka interaksi. Kebetulan tidak tahu ada yang sakit, sakit bawaan atau asma. Yang bersangkutan juga tidak tahu sehingga masih berinteraksi dan penyebarannya cepat," katanya.

Baca Juga:Klaster Lebaran Cipayung, 51 Warga Positif Covid-19 Dibawa ke Wisma Atlet

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak