Sebanyak 7.989 Warga Jakarta Selatan Telah Kembali Dari Mudik Lebaran

"Tren pulang kampung 2021 jauh lebih menurun. Dari jumlah itu, sekitar 4.632 warga yang belum melakukan tes deteksi Covid-19," kata Haris.

Erick Tanjung
Kamis, 27 Mei 2021 | 16:04 WIB
Sebanyak 7.989 Warga Jakarta Selatan Telah Kembali Dari Mudik Lebaran
Sejumlah calon penumpang bersiap berangkat melalui Terminal Bus Lebak Bulus di Jakarta Selatan, Senin (26/4/2021). Antara/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

SuaraJakarta.id - Hingga saat ini sebanyak 7.989 orang pemudik warga Jakarta Selatan sudah kembali ke Ibu Kota saat arus balik Lebaran 2021.

"Tren pulang kampung 2021 jauh lebih menurun. Dari jumlah itu, sekitar 4.632 warga yang belum melakukan tes deteksi Covid-19," kata Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta Selatan Abdul Haris, di Jakarta Selatan, Kamis (27/5/2021).

Ia mengungkapkan berdasarkan pendataan mudik Lebaran, hingga 26 Mei 2021 sebanyak 4.393 warga dengan KTP DKI Jakarta melakukan mudik. Sedangkan warga non KTP Jakarta, lanjut dia, ada sebanyak 3.595 orang yang melakukan mudik.

Ia menyebut terjadi tren penurunan jumlah pemudik tahun ini dikarenakan pemerintah meniadakan angkutan mudik dan diikuti pengetatan mudik Lebaran 2021. Meski demikian, ia tidak memberikan detail perbandingan jumlah pemudik pada tahun sebelumnya.

Baca Juga:IKN Baru di Kaltim, Gubernur Isran Noor Sebut Akan Bertaraf Internasional

"Yang pasti begini, setiap pemudik yang meninggalkan Jakarta sekarang balik lagi ke Ibu Kota, mau punya KTP DKI atau tidak, yang pasti hitung saja dulu," ucapnya.

Pihaknya telah mempersiapkan skema pendataan untuk para pemudik yang kembali lagi ke Ibu Kota serta pendatang baru baik secara mandiri maupun datang dari sanak saudara. Salah satu skemanya, lanjut dia, dengan pendataan yang dilakukan oleh 65 kelurahan di Jakarta Selatan.

Sementara itu, ribuan warga yang sudah balik ke Jakarta itu, kata dia, melalui serangkaian tes yang menunjukkan tidak ada indikasi positif Covid-19, salah satunya adalah dengan metode tes usap antigen, tes tiup atau GeNose hingga tes usap berbasis polymerase chain reaction atau PCR.

Haris menjelaskan sebanyak 298 warga memilih metode PCR, 2.953 tes usap antigen, 106 Genose. Data tersebut berasal dari 65 kelurahan yang diperbaharui setiap harinya petugas RW melalui aplikasi data warga.

"Jumlah tersebut makin hari makin bertambah meskipun ada sekitar 4.632 warga yang belum melakukan tes," imbuh Haris. (Antara)

Baca Juga:Ribuan Pemudik Kembali ke Bekasi, 7 Orang Positf Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini