SuaraJakarta.id - Benyamin Sueb atau Benyamin S ketakutan didatangi pengawal Presiden Soeharto saat melawak bersama Mandra di depan istri pejabat, termasuk Ibu Tien Soeharto.
Hal itu diceritakan Mandra. Kala itu Mandra bersama Benyamin diundang untuk mengisi acara sebuah pertemuan istri pejabat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Menurut Mandra, setiap pelawak yang melawak di hadapan Ibu Tien dan Pak Harto pasti tidak lucu.
"Pantes kalau gue perhatiin semua pelawak kalau main di depan dia (Tien dan Soeharto) enggak ada yang lucu," ujarnya, seperti dilansir dari Youtube Baba Mandra.
Baca Juga:Peringatan 1 Abad Kelahiran Soeharto, Tutut: Di Era Order Baru Kemiskinan Berhasil Ditekan
Sejak dua bulan sebelum pentas, dia kerap didatangi oleh pengawal Presiden.
"Itu kita kaga pernah lepas, dua hari sekali didatengin. Nanti ngomongnya begini, enggak boleh begini," ungkap Mandra.
Lebih lanjut, menurutnya, ia dilarang atau diatur sedemikian rupa agar mengikuti protokol pengamanan Presiden.
Bahkan, menurutnya, hingga usuran sound system juga diperhatikan dengan ketat.
"Sound nggak boleh gede-gede, kecil aja. Itu saking kecilnya ampe kaga berbunyi," ujarnya.
Baca Juga:Hadiri Peringatan 100 Tahun Soeharto, Anies: Sosok yang Harus Diteladani
Dia mengungkap bahwa sound hanya boleh disetel kecil agar Bu Tien tidak kaget.
Lebih lanjut, Mandra menjelaskan bahwa Bu Tien mengalami sakit jantung, hal itu untuk menghindari serangan jantung.
"Takut Ibu Tien kaget, karena dia ada jantung," ujarnya.
Akhirnya, menurut Mandra, ia dan Benyamin kebingungan harus berbuat apa lantaran dilarang dan diatur-atur.
"Kaga rame emang kita dibayar, pengen rame kaga boleh," tutur Mandra.
Singkat cerita, menurut Mandra, akhirnya dia dan Benyamin memutuskan untuk melanggar aturan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
"Lu kira-kira berani gak? Kita lawan aja nyok," tutur Mandra menirukan ajakan Benyamin saat itu.
Benyamin, kata Mandra, yang pertama kali punya inisiatif untuk melawan protokol pengamanan tersebut.
Dia mengatakan bahwa meski dirinya takut diborgol karena melawan tetapi mau enggak mau mengikuti inisiatif Benyamin.
"Tapi bareng ya, daripada gua diborgol dia (Benyamin) kaga," tuturnya.
Selain itu, menurut Mandra, selama dia dan Benyamin pentas di atas panggung, di sekeliling ruangan terlihat pengawal Presiden melotot memperhatikannya.
"Di ujung-ujung kumisnya gede-gede banget (pengawal) itu melototin kita aja, enggak ketawa pisan. Lagi melototin kita aja," ceritanya.
Mandra mengaku dirinya takut, bahkan selama pentas ia dan Benyamin selalu menunduk, tidak berani melihat ke arah pengawal Presiden tersebut.
"Itu yang namanya almarhum (Benyamin) baru kita ngelawak berdua sama-sama nunduk," kenang Mandra.
Ketika itu, menurut Mandra, Benyamin menyanyikan lagu "Ondel-Ondel", saat itu ia disuruh memberikan mic kepada Bu Tien agar ikut bernyanyi juga.
Namun, Mandra menolaknya karena ia merasa takut.
"Kita megang mic satu, disuruh angsrongin ke Ibu Tien. Lah, gua mau digamparin, ogah. Lah kaga dah," ungkapnya.
Singkat cerita, akhirnya Benyamin sendiri yang memberikan mic kepada Ibu Tien untuk ikut bernyanyi.
"Akhirnya apa? Dia (Benyamin) yang deketin. Ibu Tien mau bangun, nyokk (sautan dalam lagu ondel-ondel). Buahhilah.. itu yang lain pada tepuk tangan," cerita Mandra.