SuaraJakarta.id - Rumah Susun Pasar Rumput atau Rusun Pasar Rumput jadi tempat isolasi pasien COVID-19. Sehingga BUMD PD Pasar Jaya akan menyiapkan pembatas antara kegiatan ekonomi di pasar dengan gedung isolasi.
Lokasi pasar dan rusun berdekatan.
"Di sini diatur Dirut nanti Pak Arief (Dirut PD Pasar Jaya) akan mengatur, ada pasar tentu tidak terhubung secara langsung, artinya tidak mengganggu," kata Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria ketika meninjau Rusun Pasar Rumput di Jakarta Selatan, Jumat siang.
Menurut dia, akan disiapkan pengaturan untuk akses keluar masuk agar steril dan terjaga sehingga tidak saling mengganggu satu sama lain.
Baca Juga:Penting! Kriteria Pasien yang Boleh Mendapat Perawatan di RS Rujukan Covid-19
Pihaknya juga tidak berencana melakukan relokasi para pedagang di pasar tersebut.
"Pasar tidak perlu direlokasi cukup disediakan pembatas," ucapnya.
Sejak awal dibangun, lanjut dia, rumah susun itu dibangun untuk dua fungsi yakni hunian dan pasar.
"Dua-duanya akan difungsikan dan satu sama lain tidak ganggu tapi saling dukung," imbuhnya.
Seperti diketahui, Rusun Pasar Rumput akan digunakan sebagai tempat isolasi bagi pasien COVID-19.
Baca Juga:Covid-19 Meroket, DKI Siapkan Hampir 8 Ribu Bed Isolasi di Rusun Pasar Rumput
Wagub DKI merinci jumlah kamar di tower I, II dan III yang digunakan untuk isolasi pasien COVID-19 mencapai 1.984 kamar.
Satu kamar, lanjut dia, rencananya akan diisi empat tempat tidur sehingga total kapasitas tempat tidur mencapai 7.936 tempat tidur.
Rencananya rumah susun 25 lantai dengan tiga tower itu akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien COVID-19 dalam waktu dekat.
Penyiapan rumah susun sebagai lokasi isolasi pasien COVID-19 dilakukan mencermati keterisian ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet dan rumah sakit rujukan yang hampir penuh. (Antara)