Angka Kematian Naik, Pesan Sopir Ambulans ke Warga: Jangan Takabur, COVID-19 Itu Ada

Kewalahan dengan tingginya kasus kematian akibat COVID-19 di Tangsel pada Juni ini.

Rizki Nurmansyah
Sabtu, 26 Juni 2021 | 12:05 WIB
Angka Kematian Naik, Pesan Sopir Ambulans ke Warga: Jangan Takabur, COVID-19 Itu Ada
Edih, sopir ambulans jenazah COVID-19 memakai APD lengkap usai mengantarkan jenazah ke TPU Jombang, Ciputat, Kota Tangsel. [SuaraJakarta.id/Wivy]

SuaraJakarta.id - Angka kematian akibat COVID-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meningkat. Kini, sehari bisa 20 lebih jenazah pasien COVID-19 yang meninggal dan dimakamkan.

Lonjakan itu membuat sopir ambulans khusus jenazah COVID-19 kewalahan. Mereka harus esktra cepat menjemput dan mengantarkan jenazah ke tempat pemakaman.

Hal itu diungkapkan oleh Edih. Dia mengaku cukup kewalahan dengan tingginya kasus harian kematian akibat COVID-19 di Tangsel pada Juni ini.

"Iya merasa kewalahan, merasa sibuk banget," ungkap Edih di sela-sela waktu istirahat usai mengantarkan jenazah COVID-19 di TPU Jombang, Ciputat.

Baca Juga:Cerita Sopir Ambulans Jadi Garda Terakhir COVID-19: Gak Ada Sukanya, Duka Semua

Selain dikejar waktu, para sopir ambulans juga dibayangi ketakutan tertular COVID-19 dari tempat pemulasaran jenazah.

Namun, Edih hanya bisa pasrah dan berserah diri kepada Allah SWT, dan tetap berdoa diberi keselamatan dan kesehatan.

"Rasa khawatir terpapar COVID ada, itu manusiawi. Tapi dari 2020, saya dan keluarga serta teman-teman yang ikut andil menangani COVID, sehat-sehat selalu diberi kesehatan sama Allah SWT," ucap Edih bersyukur.

Edih mengaku tak mudah menjalankan tugas sebagai garda terakhir terkait penanganan COVID-19 di Tanah Ari. Terutama memberi pengertian kepada keluarga.

Dia pun meyakinkan istri serta anaknya bahwa apa yang dilakukannya ini sebagai bagian membantu perjuangan negara dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Baca Juga:Kehabisan Stok, 3 Jenazah COVID-19 di TPU Jombang Tangsel Dimakamkan Tanpa Peti

"Keluarga sempat khawatir. Tapi anak istri saya kalau saya bawa jenazah COVID-19 tengah malem, (sudah tahu) ini tugas negara," ungkapnya sambil bersandar di mobil ambulans.

"Kita bisa membantu orang. Negara lagi pandemi, kita bisa ikut bantu berjuang jadi garda terakhir nengantarkan jenazah pasien COVID-19 ke makam," sambung Edih penuh keyakinan.

Sebagai garda terakhir penanganan Covid-19, Edih meminta masyarakat benar-benar disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Sebagai sopir ambulans senior, Edih pun menegaskan bahwa COVID-19 itu ada dan nyata.

"Tolonglah jaga kesehatan. Jauhkan kerumunan, jalankan protokol kesehatan, jangan terlalu takabur, merasa kebal dari COVID-19. Emang penyakit tuh ada, COVID-19 tuh ada," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini