
Salah satu yang berkomentar atas meninggalnya Hakim Suryaman adalah Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Profesor Mursni Umar.
Dalam persidangan kasus tes swab RS UMMI Habib Rizieq, Musni merupakan saksi ahli meringankan untuk Habib Rizieq. Nah Musni berkomentar soal tobatnya Hakim Suryaman dalam cuitannya.
“Hakim Suryaman SH yg vonis 4 thn penjara HRS meninggal. Sebagai saksi ahli kasus HRS RS Ummi, sy berhrp ybs sdh tobat. Hanya blm minta maaf ke HRS krn HRS dipenjara. Pengadilan akhirat akan dihadapi seperti kata HRS. Smg kita semua ambil pelajaran. Innalillahi wa inna ilahi rooji’uun,” tulis Muesni Umar dalam cuitannya kemarin.
Cuitan Musni yang singgung soal tobatnya Hakim Suryaman ini direspons oleh akun tokoh cendikiawan NU, Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir.
Baca Juga:Ajukan Banding Kasus Swab RS UMMI, Rizieq Tidak Sertakan Bukti Baru
Gus Nadir meminta sebaiknya seorang yang meninggal itu cukup didoakan saja, nggak usah lah menyinggung soal tobatnya seseorang. Apalagi menurut kabar ada yang menyebutkan Hakim Suryaman meninggal akibat Covid-19.

“Yg wafat kita doakan. Itu akhlakul karimah. Apalagi kalau misalnya wafat kena covid, maka menurut hadits masuk kategori mati Syahid —lgs masuk surga tanpa pengadilan akherat,” tulis Gus Nadir mengomentari cuitan Musni Umar.
Selanjutnya profesor pengajar hukum di kampus Australia ini menyinggung soal hakim kasus Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok beberapa tahun lalu yang meninggal kena musibah kecelakaan.
Dalam konteks ini, Gus Nadir mengajak orang meninggal janganlah didramatisir dengan diungkit masa lalunya, cukup didoakan saja.
“Dulu ada hakim kasus Ahok yg wafat jadi korban musibah Lion Air. Kita doakan semuanya. Gak usah digoreng,” kata Gus Nadir.
Baca Juga:Bukan Habib Rizieq Shihab, Cocokologi Netizen Satrio Piningit itu Presiden Jokowi