Oknum Imigrasi Jaksel Diduga Aniaya Diplomat Nigeria, Ini Klarifikasi Kemenkumham DKI

Diplomat Nigeria itu lebih dahulu bertindak arogan dan memukul petugas imigrasi.

Rizki Nurmansyah | Ria Rizki Nirmala Sari
Selasa, 10 Agustus 2021 | 20:18 WIB
Oknum Imigrasi Jaksel Diduga Aniaya Diplomat Nigeria, Ini Klarifikasi Kemenkumham DKI
Foto kolase tangkapan layar video viral dugaan penganiayaan terhadap seorang diplomat Nigeria yang dilakukan oknum petugas Imigrasi Jakarta Selatan. [Twitter@LegitpostNg]

SuaraJakarta.id - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) DKI Jakarta, Ibnu Chuldun angkat bicara terkait video viral dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum petugas kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan terhadap seorang diplomat Nigeria.

Ibnu mengungkapkan bahwa peristiwa yang sesungguhnya terjadi ialah diplomat Nigeria itu lebih dahulu bertindak arogan dan memukul petugas imigrasi.

"Justru WNA asal Nigeria itu yang melakukan pemukulan terhadap petugas kami saat dalam perjalanan ke kantor imigrasi. Yang bersangkutan dibawa ke kantor karena bersikap tidak kooperatif dengan menghardik petugas yang melakukan pemeriksaan dokumen dan malah menantang untuk ditahan," kata Ibnu dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (10/8/2021).

Akibat pemukulan yang dilakukan oleh diplomat Nigeria itu, lanjut Ibnu, salah satu petugas mengalami luka bengkak dan bibir sebelah kiri berdarah.

Baca Juga:Kepala Kantor Imigrasi Jaksel Akui Oknum Pegawainya Diduga Aniaya Diplomat Nigeria

Menurutnya hal tersebut bisa dibuktikan dengan hasil visum yang sudah dilakukan.

Ibnu menambahkan, agar tak terjadi pemukulan lagi, maka para petugas langsung memegangi diplomat Nigeria tersebut.

"Jadi, yang terlihat di video itu justru petugas kami berusaha mencegah WNA asal Nigeria itu kembali melakukan kekerasan atau hal yang tidak diinginkan," jelasnya.

Tangkapan layar video viral dugaan penganiayaan terhadap seorang diplomat Nigeria yang dilakukan oknum pegawai Imigrasi Jakarta Selatan. [Twitter@LegitpostNg]
Tangkapan layar video viral dugaan penganiayaan terhadap seorang diplomat Nigeria yang dilakukan oknum pegawai Imigrasi Jakarta Selatan. [Twitter@LegitpostNg]

Tidak Kooperatif

Ibnu kemudian menerangkan kalau peristiwa itu diawali dari informasi yang diterima petugas mengenai adanya sekelompok WNA tengah menginap di salah satu hotel di Jakarta Selatan. Dugaannya izin tinggal mereka sudah habis.

Baca Juga:Viral Video Konselor Kedutaan Nigeria Diduga Dianiaya Petugas Imigrasi di Jakarta

Selain itu, sekelompok WNA itu juga diduga memiliki rencana untuk mengadakan sebuah pesta di hotel yang sama pada Sabtu (7/8/2021) kemarin.

Petugas lantas mendatangi lokasi yang dimaksud. Namun sesampainya di sana, pihak hotel mengatakan kalau para WNA itu sudah check out dan berpindah ke apartemen di wilayah sama yakni Jakarta Selatan.

Petugas pun langsung mendatangi apartemen dan mendapati seorang WNA tengah berada di lobi. Menurut Ibnu, WNA itu malah emosi ketika ditanya paspor dan identitas.

"Ketika petugas menanyakan paspor dan identitas dirinya, WNA tersebut marah dan tidak mau menyerahkan dokumen tersebut. Dia juga sempat menghardik petugas dan malah menantang untuk ditahan. Karena dia tidak kooperatif akhirnya dibawa petugas ke kantor imigrasi," ujarnya.

Potongan video yang viral itu merupakan kejadian ketika WNA yang dimaksud tengah dibawa menuju kantor. Namun yang terjadi WNA itu justru melakukan pemukulan terhadap petugas.

Sampai akhirnya, WNA itu mau kooperatif dan mengaku kalau dirinya merupakan seorang diplomat.

"Dia terus berteriak-teriak sepanjang perjalanan dan sampai di kantor imigrasi juga masih berteriak. Padahal, petugas tidak melakukan kekerasan kepadanya. Setelah ditanyai, barulah akhirnya dia mengaku sebagai diplomat dengan menyerahkan Kartu Diplomatik Kedutaan Nigeria,” ungkapnya.

Dengan penjelasannya tersebut, Ibnu berharap masyarakat bisa memahami duduk permasalahannya secara jelas.

Ia juga mengatakan kalau permasalahannya sudah selesai secara kekeluargaan setelah Duta Besar Nigeria Ari Usman Ogah mendatangi Kantor Imigrasi Jakarta Selatan dengan disertai petugas kepolisian Direktorat Pam Obvit Polda Metro Jaya.

"Setelah proses mediasi dan mendengarkan kronologi kejadian dari kedua belah pihak akhirnya petang itu juga petugas dan WNA tersebut sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan. Kedua pihak mengakui telah terjadi kesalahpahaman dan sepakat berdamai disaksikan oleh Pimpinan Kantor Imigrasi Jakarta Selatan dan Duta Besar Nigeria," pungkasnya.

Oknum petugas Imigrasi Jakarta Selatan yang diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang diplomat Nigeria sepakat berdamai. [Ist]
Oknum petugas Imigrasi Jakarta Selatan yang diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang diplomat Nigeria berdamai. [Ist]

Viral di Medsos

Diberitakan sebelumnya, sebuah video menunjukkan seorang warga negara asing (WNA) diduga dianiaya sejumlah pria petugas imigrasi di Jakarta dalam sebuah mobil, viral di media sosial.

Video itu diunggah oleh akun Twitter @LegitpostNg pada Minggu (8/9/2021) lalu.

Akun tersebut menuliskan bahwa WNA itu adalah seorang konselor senior asal Nigeria yang bernama Ibrahim Babani.

Dalam video viral terlihat WNA tersebut berteriak dan mengatakan tidak bisa bernapas.

"I can't breath! (Saya tak bisa bernapas—red)," ujar WNA yang mengenakan kaus putih itu seperti dikutip Suara.com, Selasa (10/8/2021).

Namun, seorang pria yang memegang kepala WNA itu menolak untuk melunak dan tetap memaksa kepada WNA tersebut untuk diam.

Tidak ada informasi yang begitu jelas disampaikan di samping diunggahnya video tersebut.

Hanya saja pemilik akun Twitter menyebut kalau WNA yang dimaksud ialah seorang konsuler senior dari Keduataan Nigeria di Indonesia.

WNA itu lantas disebut ditangkap dan mendapatkan tindakan tidak menyenangkan dari petugas imigrasi di Jakarta.

"Mr Ibrahim Babani, a senior counselor from the Nigerian embassy in Jakarta, Indonesia being arrested and tortured by Indonesian immigration officials in the city of Jakarta (Bapak Ibrahim Babani, konselor senior dari Kedutaan Nigeria di Jakarta, Indonesia ditangkap dan dianiaya oleh petugas imigrasi Indonesia di Kota Jakarta—red)," cuit @LegitpostNg.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini