Ketua Koperasi ABM Dharma Diani mengatakan, sebelum siap dihuni, ada kesepakatan dengan pemerintah bahwa Kampung Susun Akuarium dikelola oleh koperasi warga.
"Ini kita beda dengan rusun lainnya yang diserahkan kepada UPRS atau pihak ketiga dari Pemda. Jadi, ini lebih kepada dari warga untuk warga, karena koperasi adalah warga," kata Diani.
Konsep paripurna terkait pengelolaan rusun oleh Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri masih akan didiskusikan dalam hari-hari ke depan. Namun, sejauh ini gambaran pengelolaannya adalah, warga terlibat dalam segala hal yang berkaitan dengan operasional rusun.
"Memang itu sih yang diharapkan warga juga sebagai petugas kebersihannya, petugas keamanan, semuanya. Jadi kita dari warga untuk warga," ucap Diani.
Baca Juga:Kampung Akuarium Dilengkapi Fasilitas Standar Rusunami
Rasa kekeluargaan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap, pengelolaan Kampung Susun Akuarium tak hanya soal bangunannya saja. Anies berharap lewat pengelolaan dari warga untuk warga, timbul rasa kekeluargaan yang semakin kuat.
"Saya secara khusus untuk menitipkan agar pengelolaan ini berjalan dengan baik. Dikelola bukan hanya fisiknya. Karena ini bukan hanya soal menjaga ketertiban dan menjaga ketertiban saja," ujar Anies.
Anies meminta agar dapat ditunjukkan bahwa ketika bangunan menjadi baru dan nyaman, justru ikatan kekeluargaan di kampung ini menjadi makin kuat. Adapun peresmian tahap 1 Kampung Susun Akuarium dilakukan tepat setahun sejak peletakan batu pertama, 17 Agustus 2020.
Pembangunan Kampung Susun Akuarium dilaksanakan melalui dana kewajiban pengembang sesuai Peraturan Gubernur Nomor 112 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pemenuhan Kewajiban Pembiayaan dan Pembangunan Rumah Susun Murah / Sederhana Melalui Konversi oleh Para Pemegang Izin Pemanfaatan Ruang.
Baca Juga:Berlaku Mulai Besok, Ini Daftar Ruas Jalan Sistem Ganjil Genap PPKM 4 Diperpanjang
Data ANTARA menyebutkan anggaran untuk membangun Kampung Akuarium senilai Rp62 miliar, untuk 240 unit.