![[Suara.com/Aldie Syaf Bhuana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/12/27/31099-ilustrasi-tsunami-selat-sunda.jpg)
Imbasnya, gelombang tsunami bisa menyentuh pesisir Jakarta dengan ketinggian maksimum 1,5 meter.
Jika dibandingkan dengan potensi tsunami yang bisa terjadi di bagian selatan, ketinggian tersebut memang relatif lebih kecil.
“Namun demikian fakta saat ini pesisir Jakarta wilayahnya sudah ada di bawah laut hingga minus 1-2 meter, ini artinya potensi tsunami akan lebih besar,” ujar Heri, Jumat (20/8/2021).
Dia meminta pemerintah pusat untuk mempercepat upaya pembangunan tanggul di sepanjang pesisir Jakarta.
Baca Juga:10 Syarat Vaksinasi COVID-19 Jakpro di Jakarta
“Untuk itu kita harus mendukung pemerintah dalam mempercepat upaya pembangunan tanggul sepanjang pesisir Jakarta. Fakta ini mau tidak mau harus diungkap, meskipun terkesan menakut-nakuti,” tegasnya.
Heri memastikan, penanganan gempa dan tsunami bukanlah perkara mudah. Sebab, itu merupakan fenomena alam yang bisa mengancam kapan saja.
![Ilustrasi Istana Merdeka [suara.com/Erick Tanjung]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2016/08/05/o_1apckgal41mnmrn91m691gi1juqj.jpg)
Kini, dia berharap, warga bisa lebih teredukasi mengenai antisipasi saat terjadinya bencana tersebut.
“Kalau mampu membangun tanggul penahan tsunami seperti di Jepang, ya bisa saja. Tetapi biayanya mahal dan kita belum ke arah sana. Itu kan tanggulnya berlapis. Hal yang terbaik edukasi terhadap masyarakat,” tuturnya.
Dia pun secara tak langsung meminta masyakat untuk banyak-banyak berdoa agar diberikan keselamatan.
Baca Juga:Lantik 13 Pejabat Pemprov DKI Baru, Ini Pesan Khusus Gubernur Anies Baswedan
“Gempa bumi dan tsunami merupakan bencana alam yang hampir tidak mungkin kita cegah, kecuali dengan doa. Apa yang bisa kita perbuat adalah bagaimana kita bersiap menghadapinya,” tandasnya.