SuaraJakarta.id - Para siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah diimbau tidak membawa bekal makanan dari rumah.
Hal ini disampaikan Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur, Linda Siregar. Ia mengatakan imbauan ini untuk mengurangi risiko terpapar COVID-19.
"Kami tidak mengatakan tidak boleh, tetapi lebih bagus jangan, karena ada potensi kalau mereka makan di sekolah akan membuka masker," kata Linda, Senin (30/8/2021).
Linda mengatakan bahwa imbauan itu dikeluarkan untuk mencegah potensi terjadinya penularan COVID-19 di sekolah-sekolah yang menggelar PTM.
Baca Juga:442 Sekolah di Kota Semarang Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Hendi: Situasi terkendali
Dia menambahkan bahwa dirinya juga telah memberikan masukan kepada pihak sekolah, apabila ada siswa yang memang terpaksa harus membawa bekal.
"Kemarin saya katakan kepada Kepala Sekolah kalau seandainya ada anak tidak sempat makan terpaksa harus bawa bekal, makannya harus terpisah," ujar Linda.
Linda mengatakan proses kegiatan belajar-mengajar saat PTM juga singkat hanya tiga jam.
Untuk itu, tegasnya, diharapkan para siswa setelah mengikuti kegiatan PTM langsung pulang ke rumah masing-masing.
"Tapi saran kami sarapan dari rumah. Ini kan juga belajarnya tidak lama hanya 4 x 35 menit berarti 140 menit. Hanya dua jam tambah 20 menit. Kan belum lapar itu. Kalau sudah sarapan dari rumah. Itu sebenarnya intinya," tutur Linda. [Antara]
Baca Juga:Sekolah Negeri di Deli Serdang Mulai Pembelajaran Tatap Muka