SuaraJakarta.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjanjikan perbaikan kapasitas drainase di Ibu Kota untuk menampung lebih banyak limpahan air saat musim hujan.
"Tentu drainase ini terus kita perbaiki. Setiap tahun kita anggarkan pembebasan lahan untuk kepentingan pencegahan banjir," kata Wagub DKI, Senin (1/11/2021).
Namun, Riza tidak membeberkan rencana perbaikan kapasitas drainase yang ada di Jakarta.
Saat ini, kapasitas daya tampung air di drainase yang berada di jalan utama atau jalan raya di Jakarta mencapai 100 milimeter per hari.
Baca Juga:Jakarta Diguyur Hujan Deras, 13 RT di Jakarta Timur Kebanjiran
Sedangkan kapasitas di setiap jalan di kawasan perkampungan di Ibu Kota mencapai sekitar 50 milimeter per hari.
Apabila jumlah debit air hujan per hari di bawah kapasitas tersebut, drainase tersebut masih bisa menampung air hujan.
Meski begitu, berdasarkan pengalaman pada 2019 air hujan mencapai 377 milimeter dan saat Februari 2021 curah hujan sempat mencapai 250 milimeter per hari sehingga banjir tidak bisa dielakkan.
Perbaikan kapasitas drainase adalah upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi tingginya kapasitas air hujan di dalam kota.
Sedangkan, upaya lainnya di antaranya optimalisasi waduk, situ dan embung, perbaikan selokan, membuat sumur resapan melalui program gerebek lumpur yakni mengeruk endapan lumpur di kali dan waduk.
Baca Juga:6 RT Terendam Banjir, Lurah Cipinang Melayu Minta Warga Mengungsi di Depan Pos RW
"Ada 13 sungai, 31 waduk lebih yang kita keruk setiap tahun. Alat kami tidak kurang dari 257 eskavator itu setiap hari bekerja musim hujan atau tidak, bahkan bekerja dua sif," ucapnya.
Riza menambahkan banjir tak hanya terjadi di kawasan padat seperti Jakarta tapi terjadi juga di daerah lain yang belum sepadat DKI di antaranya daerah Kalimantan.
Begitu juga negara-negara lain juga tak luput dari bencana banjir.
Untuk itu, ia mengharapkan kerja sama semua pihak untuk mengatasi banjir yang memakan waktu lama.
"Banjir ini tidak cuma di Jakarta tapi di seluruh Indonesia bahkan di Kalimantan yang tidak padat seperti Jakarta pun ada banjir. Negara-negara maju sekalipun mau di Eropa, Amerika, China, masih ada banjir. Memang ini banyak hal termasuk masalah perubahan iklim dan sebagainya yang harus kami hadapi bersama," ucapnya. [Antara]