SuaraJakarta.id - Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan memetakan 20 titik rawan banjir pada musim penghujan saat ini. Puluhan titik banjir itu tersebar di tujuh kecamatan yang ada di Tangsel.
Kepala BPBD Tangsel, Chaerudin mengklaim, hingga saat ini hanya ada dua titik yang dilanda banjir. Yakni di Pondok Maharta dan Kampung Bulak Kecamatan Pondok Aren.
"Dua hari kemarin kita banjir ada di Pondok Maharta aja dan Kampung Bulak di Pondok Aren. Lainnya masih kita coba monitoring terus," kata Chaerudin ditemui di lobi Pemkot Tangsel, Kamis (4/11/2021).
Chaerudin mengatakan, ada satu titik banjir baru yang sebelumnya tidak masuk daftar titik rawan banjir di Tangsel yakni di Kampung Babakan Pocis, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu.
Baca Juga:Langganan Banjir, Warga Pondok Maharta Tagih Janji Wali Kota Tangsel Bangun Tandon
"Kita kan mempetakan titik banjir, ternyata ada titik baru Pocis, itu tidak terduga karena belum pernah banjir. Banjirnya karena aliran pembuangan airnya tersumbat sampah," ungkap Chaerudin.
Kini, pihaknya telah memetakan 20 titik yang diwaspadai rawan terjadi banjir. Puluhan titik itu tersebar di seluruh tujuh wilayah kecamatan yang ada di Tangsel.
Diantaranya, Kecamatan Pondok Aren yaitu Kampung Bulak, Pondok Maharta, Jurang Mangu Barat, Vila Bintaro Regency dan Jurang Mangu Permai.
“Sementara di Kecamatan Ciputat yakni di Puri Bintaro Payung Mas. Untuk Kecamatan Ciputat Timur terdapat dua titik, Kecamatan Pamulang terdapar empat titik. Sementara sisanya tersebar di Kecamatan Serpong dan Serpong Utara,” ujarnya.
"Untuk Kecamatan Setu itu titiknya di Keranggan, Pesona Serpong, dan Kademangan. Alhamdulillah aman, tapi yang banjir malah di Pocis Bakti Jaya, itu titik baru, tapi sudah selesai nggak banjir lagi," papar Chaerudin.
Baca Juga:Detik-Detik Menegangkan Penangkapan Residivis di Tangsel: Keluarga Hadang Pakai Golok
Menurutnya, ktiteria yang disebut banjir ketika luapan air mencapai 40 sentimeter lebih dan bertahan satu sampai dua hari. Di bawah itu, hanya disebut sebagai genangan air, bukan banjir.
"Kalau banjir itu mencapai 40-50 sentimeter, di bawah itu kita sebut genangan. Jadi kalau yang disebut genangan itu air beberapa menit dan beberapa jam sudah turun. Tapi kalau dia bertahan sampai 4-5 jam dan perahu karet kita sudah turun, itu berarti banjir," paparnya.
Soal banjir Pondok Maharta, Chaerudin menyebut, persoalan di wilayah itu sedang ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum Tangsel dengan melakukan pengerukan kali.
Sebelumnya, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menyebut ada 30 titik yang diwaspadai banjir. Tetapi, Chaerudin mengklaim, 10 titik tersebut sudah ditangani dan aman dari banjir.
"Iya 30 titik kemarin. Maksud saya tadi yang 20 titik ini terus diantisipasi. 30 titik ini tersebar, Insya Allah 10 titik sudah ditangani. Mudah-mudahan kita juga mencoba kepada relawan-relawan untuk beraga. Kita juga waspada banjir kiriman dari Jakarta, Depok dan Bogor," pungkasnya.
Kontributor : Wivy Hikmatullah