SuaraJakarta.id - Komisi D DPRD DKI Jakarta sempat meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar mendirikan Rumah Susun (Rusun) untuk warga yang menjadi korban gusuran saat melakukan normalisasi sungai.
Usulan ini disampaikan dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2022.
Dengan adanya Rusun, diharapkan warga mau direlokasi dan proses negosiasi berjalan lebih lancar.
Terkait hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui pihaknya masih membutuhkan pembangunan Rusun baru. Namun, ia menyebut ada kendala dalam pembiayaannya.
Baca Juga:PDIP Dorong Anies Kerjakan Proyek Normalisasi Sungai di Sisa Masa Jabatan
Apalagi di APBD 2022 pihaknya masih memfokuskan untuk penanganan COVID-19. Banyak anggaran yang dialihkan termasuk dari dana pembangunan Rusun.
"Rusun yang ada memang masih kurang, target kami hanya sekali, sementara kita memiliki keterbatasan terhadap pembiayaan, sekalipun DKI memiliki APBD yang terbesar di Indonesia," ujar Wagub DKI di Balai Kota, Selasa (16/11/2021).
Karena masalah keterbatasan anggaran ini, Riza pun menyebut pihaknya akan memaksimalkan Rusun yang sudah ada.
Warga korban gusuran akan diprioritaskan mendapatkan tempat di Rusun.
"Rusun ini untuk kepentingan warga Jakarta, tentu ada yang diprioritaskan, warga gusuran diprioritaskan, warga tidak mampu juga menjadi prioritas," katanya.
Baca Juga:Soal UMP DKI Jakarta 2022, Kadisnakertrans: Insya Allah Ada Kenaikan
Politisi Gerindra ini pun menyatakan akan melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk penanganan korban gusuran proyek normalisasi sungai.
"Butuh kerja sama dan dukungan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dari swasta dan dari masyarakat sendiri," pungkas Wagub DKI.