Kafe Wow Kalibata Bantah Gelar Pesta LGBT

"Itu enggak benar (kami gelar pesta LGBT). Tamu yang datang itu spontan saja, bukan tamu yang kami undang,"

Bangun Santoso | Yaumal Asri Adi Hutasuhut
Selasa, 07 Desember 2021 | 13:47 WIB
Kafe Wow Kalibata Bantah Gelar Pesta LGBT
Kafe Wow yang berada di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan. (Suara.com/Yaumal Asri)

SuaraJakarta.id - Kafe Wow yang berada di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan membantah pihaknya menggelar pesta untuk kelompok LGBT.

Ismail, satpam kafe sekaligus warga setempat mengatakan, beberapa pria yang berjoget hingga viral di media sosial merupakan tamu kafe.

"Itu enggak benar (kami gelar pesta LGBT). Tamu yang datang itu spontan saja, bukan tamu yang kami undang," kata Ismail saat ditemui wartawan di lokasi, Selasa (7/12/2021).

Ismail mengaku aksi joget para pria terjadi sekitar pukul 22.00 WIB pada Sabtu (4/12/2021) malam, dan kebetulan dirinya saat itu sedang bertugas.

Baca Juga:Viral Warga Gerebek Acara Diduga Pesta LGBT di Kafe Wow Kalibata

"Itu aksi spontanitas mereka, yang terekam juga kan hanya beberapa detik. Karena saat ramai itu, kami langsung redam," katanya.

Dia menegaskan pihak kafe tidak mungkin menggelar pesta LGBT di kawasan itu.

"Di sini kan banyak ulama, banyak masyarakat. Mana berani kami melakukan itu. Di kafe ini juga enggak ada jual alkohol," tegas Ismail.

Diberitakan sebelumnya, warga menggeruduk Kafe Wow, di Kalibata, Pancoran, Jakarta Timur, karena dituding menggelar pesta LGBT. Peristiwa ini terekam kamera hingga videonya viral di media sosial.

Video tersebut salah satunya diunggah akun Twitterm @Lelaki_5unyi. Dalam keterangannya dinarasikan penggerebekan lantaran terjadi pesta kelompok orientasi seksual lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau LGBT.

Baca Juga:RUU TPKS Tak Legalisasi Seks Bebas dan LGBT, Panja: Jangan Asumsi dan Mainkan Emosi Publik

Camat Pancoran, Rizki Adhari menyebut pihaknya bersama perwakilan warga dan Polsek telah melakukan klarifikasi terhadap pengelola kafe pada Senin (6/12/2021) kemarin.

Pihak pengelola ketika itu mengklaim kecolongan.

"Awalnya kumpul-kumpul lalu terbawa suasana dan pengelola saya pikir kurang tegas karena memang harus layani konsumen dan terjadi pembiaran," kata Rizki kepada wartawan, Selasa (7/12/2021).

Dalam pertemuan itu, pihak pengelola juga berjanji akan melakukan evaluasi. Salah satunya dengan memperketat akses masuk.

"Disepakati apabila ada pengunjung berkelakuan menyimpang seperti kemarin itu maka itu bisa langsung dilaporkan atau diinfokan ke Polsek untuk ditindak lanjuti," katanya.

"Jangan sampai terjadi lagi karena kalau terjadi lagi saya rasa enggak bisa. Apalagi wilayah Kalibata religius," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini