Unik! Bukan Cemara, Gereja Mewah di Tangsel Ini Buat Pohon Natal dari Sembako

Sembako yang dibentuk menjadi pohon Natal itu merupakan sumbangan dari jemaat.

Rizki Nurmansyah
Sabtu, 25 Desember 2021 | 08:10 WIB
Unik! Bukan Cemara, Gereja Mewah di Tangsel Ini Buat Pohon Natal dari Sembako
Pihak Gereja Katolik Santo Laurensius Alam Sutera, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), membentuk pohon Natal dari sembako, Jumat (24/12/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Peringatan Natal di Gereja Katolik Santo Laurensius Alam Sutera, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, ada yang menarik. Pohon natal yang dipajang di dalam gereja tak seperti biasanya.

Bukan dari pohon cemara, pohon Natal di gereja salah satu terbesar di Tangsel itu terbuat dari tumpukan sembako. Tingginya pun cukup menjulang, sekira tiga meter.

Bukan tanpa alasan, pohon Natal itu memang sengaja dibuat dari sembako agar tak hanya sekadar menjadi hiasan, tapi juga dapat bermanfaat.

Wakil Dewan Paroki Gereja Santo Laurensius, Fransiskus Hartapa mengatakan, sembako yang dibentuk menjadi pohon Natal itu merupakan sumbangan dari jemaat.

Baca Juga:Tidak Tahu Kuota Dibatasi, Sejumlah Jemaat Tak Bisa Ikut Misa Natal di Gereja Katedral

"Semua sembako itu berasal dari jemaat, mereka ternyata antusias menyumbang sembako untuk kita jadikan pohon Natal," kata Hartapa, Jumat (24/12/2021).

Hartapa menerangkan, pohon Natal sengaja dibuat dari sembako sebagai makna dari peringatan Natal tahun ini, yakni ingin membangun kepedulian terhadap sesama dengan aksi nyata.

Pasalnya, setelah ritual Misa Natal selesai sembako di pohon natal itu akan dibagikan ke anak panti sosial, panti asuhan dan masyarakat yang membutuhkan.

"Makna natal tahun ini kita ingin meningkatkan lebih membangun kepedulian terhadap sesama melalui karya nyata tidak hanya omongan. Contohnya sistem dekorasi pohon Natal yang dibuat dari sembako, setelah selesai akan dibagikan ke yang lain," terang Hartapa.

Pantauan SuaraJakarta.id di lokasi, ada dua pohon Natal sembako. Untuk pohon Natal sembako di gereja, itemnya yang disusun menjadi pohon natal itu di antaranya beras, minyak, tepung terigu, garam, kecap, dan lainnya.

Baca Juga:Gereja Santo Laurensius Batasi Jemaat Misa Natal, Lebih Sedikit dari Aturan Pemkot Tangsel

Sementara satu pohon Natal sembako lainnya ditempatkan di aula. Itemnya yakni susu kental manis, astor, serta minuman kaleng. Tak hanya itu terdapat juga dua kandang natal yang dibuat dari tumpukan mi instan.

Meski dengan dekorasi sederhana, pohon Natal itu tak mengurangi kemegahan gereja dan khidmatnya para jemaat melakukan ritual Misa Malam Natal.

Para jemaat yang hadir merupakan jemaat yang sudah mendaftar melalui aplikasi Bela Rasa milik internal gereja.

Umat yang dapat melaksanakan Misa Natal juga harus sudah mendapat vaksinasi dosis dua dan terdaftar di PeduliLindungi.

Pihak gereja membatasi jumlah jemaat yang beribadah yakni hanya 40 persen dari total kapasitas. Pembatasan dilakukan sebagai bentuk waspada terhadap ancaman COVID-19 terlebih dengan adanya varian baru, Omicron.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini