Kasus COVID-19 Merangkak Naik, Pemkot Tangsel Bakal Tarik Rem Darurat?

Saat ini belum ada lingkungan RT di Tangsel yang berada di zona merah meski angka kasusnya terus naik.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 26 Januari 2022 | 16:30 WIB
Kasus COVID-19 Merangkak Naik, Pemkot Tangsel Bakal Tarik Rem Darurat?
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie usai menghadiri peringatan Hari Bhakti Taruna di Monumen Daan Mogot, Lengkong, Serpong, Tangsel, Rabu (26/1/2022). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Kenaikan kasus COVID-19 tak hanya terjadi di DKI Jakarta saja. Kondisi serupa juga terjadi di daerah penyangga seperti Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan kasus COVID-19 di Tangsel kian hari cenderung menunjukkan grafik kenaikan.

"Penambahan kasus harian kita kemarin itu 140-an, total kumulatif sampai dengan kemarin yang terpapar COVID-19 sudah 800 lebih, naik lagi. Kecenderungannya naik terus," kata Benyamin ditemui di Rumah Lengkong, Serpong, Rabu (26/1/2022).

Meski kasus harian naik, namun Benyamin mengatakan, Pemkot Tangsel belum mau tarik rem darurat untuk membatasi mobilitas masyarakat yang mulai kebablasan karena pelonggaran.

Baca Juga:Erick Thohir Masuk Bursa Kandidat Cagub DKI, RT Zona Merah di Jakarta

Alasannya, karena saat ini status Tangsel masih berada di PPKM Level 2, mengikuti zona aglomerasi Jabodetabek.

"Belum lah, kalau sampai darurat banget belum. Karena masih Level 2, kecuali sudah ke Level 3 dan angka COVID-nya tambah terus," ungkapnya.

Benyamin juga mengungkapkan, saat ini belum ada lingkungan RT di Tangsel yang berada di zona merah meski angka kasusnya terus naik.

Selain itu, pihaknya juga belum memetakan lagi zonasi tingkat RT.

"Sampai zonasi ke tingkat RT belum kita evaluasi karena relatif belum ada RT yang zona merah. Kita lebih melihat spesifikasinya melihat perkembangan COVID-19 itu yang di-tracing dan testing di puskesmas," ungkapnya.

Baca Juga:Kukuh Penjarakan Anak Kandung, Ini Alasan Ibu di Tangsel

"Memang kasusnya banyak ditemukan, tapi belum masuk zona merah. Artinya tingkat penularannya belum mengkhawatirkan, itu yang kita jaga. Kita hanya meminta mengurai kerumunan dan disiplin prokesnya," sambung Benyamin.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini