SuaraJakarta.id - Sebanyak 1,4 juta warga Jakarta usia 6 tahun ke atas belum melakukan vaksinasi Covid-19. Salah satunya terkait kehalalan vaksin.
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila dalam diskusi Kelompok Kerja Risk Communication and Community Engagement (RCCE) Covid-19, Jumat (25/2/2022).
"Di Jakarta masih 1,4 juta orang, enam tahun ke atas yang belum divaksin, KTP DKI," kata Ngabila.
Ngabila menjelaskan, salah satu alasan warga belum mau vaksinasi karena meragukan kehalalan dari vaksin Covid-19.
Baca Juga:Jokowi Minta Seluruh Pekerja Sektor Industri Dapat Vaksin Booster, Biar Ekonomi Jalan Terus
"Alasannya halal haram. Padahal MUI sudah mengeluarkan fatwa bahwa Sinovac halal dan suci, AstraZeneca itu mubah. Mubah itu artinya boleh," tuturnya.
Ngabila meminta warga tidak perlu lagi mengkhawatirkan kehalalan setiap jenis vaksin Covid-19.
Dia berharap semua warga paham dan tidak ada lagi yang mempersoalkan kehalalan dari tiap jenis vaksin.
"Ketika kita darurat kesehatan masyarakat, perang, di mana nyawa kita dipertaruhkan itu mubah, boleh, ya halal gitu. Harusnya no debat. Harusnya semua paham nggak ada lagi isu ini," ucap Ngabila.
Ngabila juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak pilih-pilih merk vaksin, karena semua merek vaksin aman, sehat, dan berkualitas.
Baca Juga:Dinkes DKI: Tren Kasus Aktif di Jakarta Cenderung Landai
Dia meminta masyarakat juga melihat keadaan negara lain yang kesulitan mendapatkan vaksinasi Covid-19.
"Kita tidak boleh pilih-pilih merek vaksin karena kita bayangkan di belahan dunia sana, misalnya di Afrika orang nyari satu vaksin buat dosis satu aja susah banget. Negara kita masa ngebuang-buang vaksin yang expired? Ini satu hal yang sangat disayangkan. Jadi jangan pilih-pilih vaksin. Semua merek vaksin aman, sehat, berkualitas," ucap Ngabila.