SuaraJakarta.id - Ratusan lapak pedagang di Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), hangus tak tersisa usai dilalap si jago merah pada, Rabu (11/5/2022).
Nurjen (39) salah satu pedagang yang lapaknya terbakar, menceritakan detik-detik ganasnya kobaran api yang melahap habis lapak serta barang dagangannya.
Menurutnya, kobaran api pada kebakaran sore hari itu cukup besar. Ratusan lapak yang ada hangus terbakar hanya dalam hitungan menit.
"Apinya gede, cuma 10 menit sudah ngebakar habis ratusan lapak pedagang yang ada," katanya ditemui Rabu (11/5/2022).
Baca Juga:Pamer Motor Jadul Dalam Rumah Berujung Insiden Kebakaran
Pedagang asal Pandeglang ini mengungkapkan, ia mengetahui adanya kebakaran Pasar Ciputat lantaran ada pedagang lain yang berteriak adanya kebakaran.
Saat itu, ia tengah minum kopi di salah satu warung tempatnya beristirahat. Teriakan itu sontak membuatnya terkejut.
"Dengar teriakan itu saya langsung ambil ember dan langsung padamin api. Ternyata setelah apinya disiram malah makin besar," ungkapnya.
Melihat kobaran api yang ganas, Nurjen kemudian hanya bisa pasrah bahwa semua peralatan dan barang dagangannya hangus terbakar.
Padahal, barang-barang dagangannya itu belum lama datang karena baru belanja lagi usai libur Lebaran.
Baca Juga:Butuh 2 Jam Padamkan Kebakaran Pasar Ciputat, Damkar Tangsel: Kesulitan Air dan Banyak Warga Nonton
"Baru tadi siang turun barang habis Lebaran. Sorenya sudah kebakaran, habis, ludes kebakar semua," ungkapnya.
Nurjen menuturkan, lapak dagang miliknya yakni penggilingan daging untuk bakso. Kini, mesin penggilingan daging, lemari pendingin daging dan bahan lainnya untuk pembuatan bakso ludes jadi arang.
Sementara soal kerugian, dia mentaksir mencapai lebih dari Rp 70 juta. Mulai dari mesin hingga barang dagangan lainnya.
Kini dia dan bosnya hanya bisa pasrah. Berharap segera ada pembangunan lapak pedagang kembali sehingga dia bisa kembali berjualan.
"Sementara ini kita nganggur lah. Semuanya habis. Pengennya ya segera diperbaiki lagi pasarnya biar bisa usaha lagi," pungkasnya.
Kontributor : Wivy Hikmatullah