SuaraJakarta.id - Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) mengimbau kepada seluruh warga di wilayahnya untuk mewaspadai ancaman penyakit hepatitis akut.
Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar mengatakan, saat ini telah terdeteksi dua anak terinfeksi hepatitis akut di wilayah Jaktim.
"Bahaya Covid-19 belum lagi usai, namun belakangan ini kita diminta untuk mewaspadai adanya wabah hepatitis misterius," kata Anwar, Jumat (13/5/2022).
Anwar juga mengingatkan agar seluruh warganya untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, serta pola hidup bersih dan sehat.
Baca Juga:Kasus Hepatitis Akut Misterius Bertambah jadi 18 Orang, Tersebar di 7 Provinsi
Terlebih saat ini kondisi cuaca juga kerap tak menentu sehingga membutuhkan kondisi tubuh yang prima.
"Tentunya, kebersihan hingga pola makan yang sehat dan kenyamanan, ketertiban lingkungan pun tidak boleh luput dari perhatian kita bersama," ujar Anwar.
Lebih lanjut, Anwar juga menegaskan pentingnya peran orangtua untuk dapat meningkatkan pengawasan terhadap kesehatan anak.
"Kita berharap bahwa anak-anak selaku generasi penerus bangsa tidak terserang wabah ini," tutur Anwar.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan, mayoritas pengidap penyakit diduga hepatitis akut di Ibu Kota berusia di bawah 16 tahun.
Baca Juga:Ambil Langkah Antisipatif, RSUDAM Lampung Bentuk Tim Penanganan Hepatitis Akut Misterius
"Dari 21 kasus, 14 orang termasuk tiga yang meninggal berusia kurang dari 16 tahun," kata Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Kamis.
Sedangkan tujuh kasus dugaan hepatitis akut lainnya, lanjut dia, berusia di atas 16 tahun.
Ia menambahkan sebanyak 14 kasus tersebut masih dalam proses penyelesaian pemeriksaan hepatitis.
Dengan demikian, 14 orang tersebut masih belum masuk klasifikasi mengidap hepatitis A hingga E.
"Belum semua lengkap jenis pemeriksaan hepatitis A hingga E sehingga semua kasus masih berstatus 'pending classification'," ucapnya.
Sedangkan tujuh orang lain karena berusia di atas 16 tahun tidak masuk kriteria Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai kewaspadaan hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya.