Jika dikalkulasi, dalam 30 hari, maka pengeluaran Arom untuk kebutuhan air bersih di rumahnya sekitar Rp 300-450 ribu.
"Di sini pengecer gak cuma satu. Ada yang jual Rp 1.000-2.000," ungkapnya.
Arom mengatakan, terputusnya suplai air bersih di wilayahnya diduga akibat kerusakan instalasinya.
Namun jika memang benar terjadi kerusakan, tidak masuk dalam nalar jika penyelesaiannya dilakukan dalam kurun waktu sebulan lebih.
Baca Juga:Warga Marunda Kesulitan Air Bersih, NasDem Minta Pemprov DKI Tindak Perusahaan Penyedia Air
"Kalau menurut saya, kalau memang Aetra dan koperasi mau bekerja serius menangani instalasi, saya rasa gak sampai 1 bulan krisis air. Ini real masalah instalasi atau memang ada hal lain? Itu yang menjadi masalah," pungkasnya.
Kontributor : Faqih Fathurrahman
- 1
- 2