Atap Tribun Penonton Formula E Ambruk, Kenneth PDIP: Proyek Ini Terkesan Dipaksakan

Menyarankan agar ajang Formula E Jakarta diundur pada akhir Oktober.

Rizki Nurmansyah
Selasa, 31 Mei 2022 | 07:00 WIB
Atap Tribun Penonton Formula E Ambruk, Kenneth PDIP: Proyek Ini Terkesan Dipaksakan
Atap tribun penonton Formula E Jakarta di Ancol ambruk. (Antara)

"Dengan kondisi ekonomi belum pulih karena efek Pandemi COVID-19, harga tersebut termasuk mahal. Orang cuma mau ke pantai aja, malah dipaksa beli tiket Formula E, sangat lucu menurut saya," tutur Kenneth.

Langgar UU

Kenneth menilai penutupan Ancol untuk umum, telah melanggar Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Terutama di Pasal 4 yang mengatur hak konsumen untuk mendapatkan layanan tanpa adanya diskriminasi.

"Ini ada konsekuensi hukumnya. Jangan membuat kebijakan salah hingga jadi susah sendiri. Dengan seperti ini namanya diskriminasi dan manipulasi agar tiketnya terlihat laku padahal pengunjung hanya ingin bermain di pantai tanpa menonton Formula E. Padahal juga tidak semua masyarakat memiliki kemampuan ekonomi yang tinggi," ucapnya.

Baca Juga:Dihadiri Jokowi, Polda Metro Jaya Siapkan 1.700 Personel Amankan Formula E Jakarta

Menurut Kenneth juga, tidak semua pengunjung Ancol suka menonton balap mobil listrik Formula E, bahkan nama pembalapnya sendiri tidak dikenal masyarakat.

Replika mobil Formula E dipamerkan di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (26/5/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Replika mobil Formula E dipamerkan di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (26/5/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Karenanya, lanjut dia, Pemprov DKI Jakarta seharusnya bisa menggratiskan bagi warga yang ingin masuk ke Ancol.

"Waktu saya nanya sama masyarakat nama-nama pembalap Formula E itu gak ada yang kenal, bagaimana masyarakat mau nonton? Kan gak mungkin masyarakat disuruh membeli kucing dalam karung. Kalau perlu gratiskan saja masuk Ancol dan tiket nonton Formula E tersebut, artinya menjunjung tinggi asas keadilan, jangan malah masyarakat kecil disuruh bayar," pungkas Kenneth.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini