Jika berhasil, lanjut Adi, hanya akan menjadi gengsi politik. Tetapi jika gagal, akan menjadi ajang orang terutama lawan politiknya menghujat habis-habisan kinerja Anies selama ini.
"Formula E ini jadi ajang perjudian Anies yang cukup luar biasa. Satu sisi kalaupun toh Anies sukses, hanya akan dapat gengsi politik. Anies bisa sesumbar kepada para pengkritiknya bahwa Anies bukan Gubernur kata-kata yang dituduhkan selama ini. Tapi Anies Gubernur yang juga bisa bekerja secara politik," terangnya.
Kekesalan Sahroni
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Formula E Jakarta, Ahmad Sahroni mengungkapkan kekesalannya atas tidak adanya satu pun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi sponsor untuk Formula E.
Baca Juga:Pengamat Soroti Kehadiran Sahroni Dalam Formula E Jakarta: Backing Politik Anies
Ia menyampaikan sindiran kepada Kementerian BUMN lewat akun instagramnya, @ahmadsahroni88.
Dalam unggahannya, Sahroni menyatakan sampai kemarin mengumumkan semua sponsor, tidak ada satupun BUMN yang bergabung mendukung Formula E.
![Ketua Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni saat ditemui awak media di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/06/01/57962-ketua-pelaksana-formula-e-jakarta-ahmad-sahroni.jpg)
Ia bahkan menyebut untuk listrik penunjang balapan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang juga BUMN harus membayarnya penuh.
"BUMN tidak berikan sponsor apa pun. PLN untuk kelistrikan juga kami bayar full," ujar Sahroni, dikutip Kamis (2/6/2022).
Tak hanya itu, ia juga mempertanyakan apakah BUMN juga bagian dari Republik Indonesia atau tidak.
Baca Juga:Pengamat: Formula E Jakarta Jadi Perjudian Politik Anies
Pasalnya, ajang balap mobil listrik ini juga membawa nama baik Indonesia.