Pengamat Sebut Pilkada DKI Jakarta Tak Kalah 'Seksi' dari Pilpres 2024, Ini Alasannya

"DKI walaupun bukan Ibu Kota lagi, masih menjadi seksi. Kenapa? Wong ibu kotanya aja belum dibangun, lama itu puluhan tahun," ujarnya kepada SuaraJakarta.idgrup Suara.com.

Rizki Nurmansyah
Selasa, 21 Juni 2022 | 08:05 WIB
Pengamat Sebut Pilkada DKI Jakarta Tak Kalah 'Seksi' dari Pilpres 2024, Ini Alasannya
Ilustrasi Pemilu - Pengamat Sebut Pilkada DKI Jakarta Tak Kalah 'Seksi' dari Pilpres 2024, Ini Alasannya. (VectorStock)

SuaraJakarta.id - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih sekitar dua tahun lagi akan digelar. Namun partai-partai politik di Tanah Air mulai 'menyalakan mesin' politiknya untuk menghadapi kontestasi lima tahunan tersebut.

Contohnya Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang telah mengumumkan tiga kandidat calon presiden (Capres) untuk Pilpres 2024, berdasarkan hasil penjaringan 34 DPW NasDem saat Rakernas pekan lalu.

Antara lain Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan politisi PDI Perjuangan (PDIP) yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Lantas bagaimana dengan Pilkada DKI Jakarta? Apakah kalah 'seksi' hingga parpol di Indonesia menomorduakan kontestasi politik untuk memperebutkan kursi DKI 1?

Baca Juga:Terpopuler: Rumah Ustaz Yusuf Mansur Digeruduk Massa, PDIP 'Sentil' Anies soal Kualitas Udara Jakarta

Terkait ini, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyatakan, Pilkada DKI Jakarta tak kalah 'seksi' dengan Pilpres 2024 yang digelar pada tahun yang bersamaan.

"DKI walaupun bukan Ibu Kota lagi, masih menjadi seksi. Kenapa? Wong ibu kotanya aja belum dibangun, lama itu puluhan tahun," ujarnya saat dihubungi SuaraJakarta.id—grup Suara.com—Senin (20/6/2022).

Ujang mengungkapkan, Pilkada DKI Jakarta masih jadi daerah yang diperebutkan dalam pertarungan oleh para parpol di Indonesia, walaupun hingar-bingarnya saat ini 'kalah' dibandingkan isu Pilpres 2024.

"Katakanlah (DKI Jakarta) masih Ibu Kota, yang akan menjadi rebutan partai-partai lain. Jadi tetap DKI masih menjadi melting pot, masih menjadi daerah yang diperebutkan dalam konteks pertarungan politik," tutur Ujang.

Diketahui, pemerintah telah menetapkan Pilkada Serentak akan dilaksanakan beberapa bulan setelah Pemilihan Presiden (Pilpres).

Baca Juga:Ini Daftar Nama Jalan di DKI Jakarta yang Diganti dengan Nama Tokoh Betawi

KPU telah menetapkan Pilpres 2024 digelar pada 14 Februari 2024, berbarengan dengan Pemilihan Legislatif (Pileg).

Sementara, Pilkada Serentak—termasuk Pilkada DKI Jakarta—untuk memilih gubernur, bupati dan wali kota diselenggarakan pada 27 November 2024.

Kontributor : Faqih Fathurrahman

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini