SuaraJakarta.id - Insiden pemotor tewas ditabrak kereta api kembali terjadi. Kali ini kecelakaan itu terjadi di perlintasan KA Banjarsari yang tidak ada palang pintunya.
Korban bernama Slamet Budiarso (49), seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pria paruh baya itu tewas ditabrak Kereta Api Ranggajati jurusan Jember-Cirebon.
Penyebabnya gegara motor yang dikendarainya tiba-tiba mogok di tengah rel pada Sabtu (25/6/2022).
Pria warga Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, itu ditabrak dan terseret sekitar sejauh 30 meter dari lokasi motor mogok.
Baca Juga:Jalur Kereta Api Sawahlunto-Muaro Kalaban Diperbaiki, Mak Itam Siap Beroperasi Lagi
Sebelum tewas ditabrak kereta api, korban habis mengantarkan anaknya yang hendak mengajar di Sekolah Dasar di desa setempat.
Kapolsek Sumberasih, Iptu Agus Santuso menjelaskan, korban mengalami kendala di sepeda motor yang dikendarai tepat di atas perlintasan kereta api tanpa palang pintu itu.
Nahas, dalam waktu bersamaan, Kereta Api Ranggajati dari arah timur melaju, dan menabrak korban. Korban terseret sekitar 30 meter.
"Usai mendapat laporan dari warga sekitar, kami pihak kepolisian langsung menuju ke lokasi kejadian, melakuan olah tempat kejadian perkara atau TKP," ungkap Agus, dikutip dari timesindonesia.co.id—jejaring Suara.com.
Diketahui, korban juga sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dari informasi warga sekitar, jika saat itu korban hendak pulang ke rumahnya.
Baca Juga:Korban Tabrakan Maut Minibus dan Kereta Api di Sergai Dapat Santunan Rp 50 Juta
"Kini korban sudah diurus oleh pihak keluarganya untuk melakukan proses pemulasaran," katanya.
Sementara itu, Humas KAI Daop IX Jember, Tohari mengimbau untuk seluruh warga yang hendak melintas di titik perlintasan kereta api tanpa palang pintu ini agar lebih berhati hati lagi.
"Kami usahakan menutup beberapa titik perlintasan kereta yang tidak dilengkapi palang pintu, secara bertahap. Kami imbau untuk masyarakat khususnya di wilayah Probolinggo, Jember agar lebih waspada jika menyeberang di perlintasan Kereta Api," ujar Tohari.